Sikap lepas bebas
Tuhan Yesus memiliki inisiatif pertama untuk memanggil para murid. Para penginjil bersaksi bahwa para murid itu memiliki sikap lepas bebas, dengan meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus dari dekat. Santo Petrus sendiri suatu saat berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.” (Mrk 10:28-30).
Santo Yohanes Bosko adalah sosok yang memiliki sikap lepas bebas. Dia adalah seorang imam Diosesan yang sederhana, melepaskan segalanya untuk melayani kaum muda. Ia bahkan memanggil ibundanya Margaretha Occhiena untuk ikut melayani kaum muda di oratorium. Ini sungguh luar biasa. Melayani Tuhan dengan baik mengandaikan sikap lepas bebas, segalanya untuk Tuhan.
Orang kudus ini pernah berkata kepada kaum mudanya:
“Anak-anaku, beranikan diri dan cobalah untuk melepaskan hatimu dari hal-hal duniawi. Lakukanlah yang terbaik untuk mengusir kegelapan dari pikiranmu dan pahami apa itu kesalehan yang sejati dan tanpa pamrih. Melalui pengakuan dosa, berusahalah untuk memurnikan hatimu dari segala sesuatu yang mungkin masih mencemarimu. Hidupkanlah imanmu, yang sangat penting untuk memahami dan mencapai kesalehan.”
Apakah anda memiliki sikap lepas bebas? Atau hatimu terikat pada harta duniawi dan melepaskan Tuhan dalam hidupmu dengan sadar?
Santo Yohanes Bosko, doakanlah kami untuk memiliki sikap lepas bebas. Amen.
P. John Laba, SDB