Pokok-Pokok Pikiran Homili 9 Februari 2024 – ORK KAJ

Hari Jumat, Pekan Biasa ke-V/B
1Raj. 11:29-32; 12:19
Mzm. 81:10-11ab,12-13,14-15
Mrk. 7:31-37

Tuhan menjadkan segalanya-galanya baik!

Bacaan pertama: 1Raj. 11:29-32; 12:19
• Nama Salomo artinya “damai”. Ia bukan hanya dikenal sebagai raja yang bijaksana, dia juga memiliki kekayaan yang luar biasa selama masa pemerintahannya.
• Dalam Kitab I Raja-Raja dikisahkan: “Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Tuhan Allah berfirman: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” (1Raj 3:5). Salomo meminta kepada Tuhan: “Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1Raj 3:9).
• Dalam Kitab Tawarik: “Salomo, anak Daud, menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai raja; Tuhan, Allahnya, menyertai dia dan menjadikan kekuasaannya luar biasa besarnya.” (2Taw 1:1).
• Situasi berubah ketika Salomo menjadi tua dan para istrinya mencondongkan hati kepada dewa-dewi lain. Ia berlaku jahat di hadirat Tuhan. Tuhan lalu mengoyakan Kerajaan yang dipimpin Salomo dan memberikannya kepada hambanya. Hanya satu suku yang diberikan kepada putera Salomo, karena Daud dan Yerusalem.
• Kisah perjumpaan Nabi Ahia dan Yerobeam, seorang pegawai Salomo. Nabi Ahia berselubung kain baru dan ia mengoyakannya menjadi 12 koyakan. Ada 10 koyakan kain diberikan kepada Yerobeam. Nabi Ahia mengingatkan Yerobeam: “Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.” (1Raj 11:31). Satu suku tetap diberkan kepada putera Salomo yaitu Rehabeam karena Daud dan Yerusalem.
• Kerajaan selatan, disebut Yehuda, pertama-tama diperintah oleh Rehabeam, putra Salomo (ayat 1Raj 12:17). Kerajaan Utara dipimpin oleh Yerobeam. Perpecahan berlangsung hingga kesepuluh suku di kerajaan utara tertawan oleh Asyur pada tahun 722 SM. Kerajaan selatan tertawan pada tahun 586 SM oleh tentara Babel.
• Sosok Salomo menjadi kunci peremenungan kita. Manusia bisa berubah bahkan sampai ke titik ekstrim. Ada orang yang mengatakan bahwa seorang pria jatuh karena godaan harta, kuasa dan wanita, demikian juga bagi seorang Wanita, godaannya adalah harta, kuasa dan pria.
• Salomo menyembah berhala, padahal dia meminta dari Tuhan ‘hati yang bijaksana untuk memerintah umat Tuhan’. Ketika orang sudah berkuasa maka mudah bagi dia untuk lupa. Hati Salomo mengeras akibat tipu daya dosa dan berbalik dari Tuhan untuk menyembah dewa-dewa lain; ia membangkitkan murka Tuhan dan oleh karena itu dihukum oleh Allah (1Raj 11:1-13; Ul 29:14-21; 30:15-20; Ibr 3:12-14).
• Siapakah Salomo? Kita semua yang keras hati, yang tidak memiliki sikap lepas bebas. Kita yang masih tergoda oleh harta, takhta dan keinginan daging.

Bacaan Injil: Mrk. 7:31-37
• Tuhan Yesus berkeliling dan berbuat baik, bahkan lintas batas sampai di Tirus dan Sidon. Ia membawa keselamatan universal atau keselamatan kepada semua orang. Jarak antara Galilea ke Tirus adalah sekitar 65km; dari Galilea ke Sidon 85km; dari Tirus ke Sidon sekitar 40 km. Yesus melakukan perjalanan yang luar biasa.
• Dalam perjalanan pulang ke Galilea, tepatnya di daerah dekapolis, Yesus berjumpa dengan orang-orang yang membawa seorang yang tuli dan gagap. Tuhan Yesus diminta untuk menyembuhkannya.
• Cara penyembuhannya unik: Yesus memisahkan orang yang tuli dan gagap sehingga mereka sendirian. Yesus memasukan jari ke telinga orang ini, meludah dan meraba lidah orang tuli-gagap. Yesus menengadah ke langit sambal bersyukur serta berkata ‘effata’ Terbukalah.
• Yesus melarang orang-orang untuk tidak memviralkannya.
• Orang-orang yang melihat mukjizat ini takjub, tercengang, mengakui: “Ia menjadikan segala-galanya baik!”

Hubungan kedua bacaan ini:
• Tuhan menjadikan segala-galanya baik. Salomo adalah orang baik dan bijak namun ia jatuh ke dalam dosa. Tuhan membaharui Kerajaan Israel menjadi dua bagian yakni Utara dan Selatan. Pembagian ini bertujuan supaya nama Allah selalu menjadi prioritas utama. Allah yang memiliki rencana indah dibalik semua kisah kehidupan manusia.
• Allah menyelamatkan semua orang. Tuhan Yesus berkeliling sambal berbua baik. Ia berkeliling sampai lintas batas, berbuat baik dengan melakukan tanda-tanda keselamatan.
• Kita tidak hanya sebatas takjub dan tercengang, tetapi semakin mengasihi dan serupa dengan Yesus.
• Kita membutuhkan Yesus untuk menyembuhkan sakit penyakit kita. Kita membawa sesama untuk disembuhkan Yesus. Jadi kita tidak menyelamatkan diri sendiri tetapi menyelamatkan sesame dengan membawa mereka kepada Yesus.

***