Homili 5 Februari 2024

5 Februari – Peringatan Wajib St. Agata
1Raj. 8:1-7,9-13
Mzm. 132:6-7,8-10;
Mrk. 6:53-56

Mengenal Yesus

Pada hari ini kita mengenang santa Agata. Ada sebuah doa singkatnya yang terkenal ini: “Yesus Kristus, Tuhan atas segala sesuatu! Engkau melihat hatiku, Engkau tahu keinginanku. Hanya Engkau yang memiliki semua yang ada pada diriku. Akulah domba-Mu; buatlah aku layak untuk mengalahkan iblis.” Sebuah doa singkat, penuh penyerahan diri kepada Tuhan Yesus karena Santa Agatha percaya bahwa Tuhan Yesus pasti mengenalnya.

Tuhan Yesus berkeliling sambil berbuat baik. Kali ini, Penginjil Markus menceritakan bahwa perahu yang ditumpangi Yesus dan para murid-Nya sedang berlabuh di daerah Genesaret. Ketika Ia keluar dari dalam perahu orang langsung mengenal-Nya. Orang-orang di situ percaya kepada Yesus. Mereka dengan inisiatif sendiri membawa saudara-saudara yang sakit untuk disembuhkan Yesus. Sosok Yesus begitu luar biasa. Penginjil Markus bahkan menulis: “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.” (Mrk 6:56). Pekerjaan Yesus yakni menyembuhkan orang sakit, mengusir setan-setan menjadi buah bibir dan viral di daerah Galilea. Yesus memang luar biasa!

Kehadiran Yesus yang viral ini mirip dengan situasi di masa kepemimpinan Raja Salomo. Ketika itu mereka berusaha untuk mengangkut Tabut Perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Raja Salomo dan segenap umat Israel mengarahkan pandangan mereka kepada Tabut Perjanjian. Kemuliaan Tuhan pun melingkupi tempat di mana Tabut Perjanjian diletakkan. Raja Salomo dengan bangganya berkata: “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.” (1Raj 8:12-13).

Santa Agatha menunjukkan kepada kita keteladanan bahwa sama seperti dirinya, kita juga perlu membuka diri dan membiarkan Tuhan mengenal diri kita lebih dalam. Dengan demikian kita juga akan berusaha untuk mengenal dan bersahabat dengan Tuhan. Kiranya mata kita tertuju kepada Tuhan, seperti raja Salomo memandang kemuliaan Tuhan di depan Tabut Perjanjian dan orang-orang di Genesaret mengenal dan memandang Yesus.

Doa: Tuhan, tunjukanlah diri-Mu kepada kami melalui kehadiran saudara-saudari yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD). Semoga kami tergerak untuk menolong mereka. Amen.

P. John Laba, SDB