13 Februari 2023 – Hari Selasa Pekan Biasa ke-VI
Yak. 1:12-18
Mzm. 94:12-13a,14-15,18-19
Mrk. 8:14-21
Kebiasaan berpura-pura itu tidak baik!
Saya mengingat sebuah ungkapan yang berbunyi: “Jangan berpura-pura menjadi apa yang bukan diri Anda, sebaliknya, berpura-puralah menjadi apa yang Anda inginkan, ini bukan kepura-puraan, ini adalah perjalanan menuju realisasi diri.” Kebiasaan berpura-pura selalu ada di dalam diri kita. Maka benarlah bahwa semua orang pasti pernah berpura-pura dalam hidupnya.
Pada hari ini Tuhan Yesus mengingatkan para murid-Nya supaya mereka mawas diri supaya tidak jatuh ke dalam dosa. Ia berkata: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Perlu kita ketahui bahwa istilah ragi digunakan untuk melukiskan sesuatu yang kecil, tetapi berpengaruh besar. Dengan sedikit ragi dapat membuat adonan menjadi besar. Paulus menggunakan ragi untuk melukiskan kekuatan tersembunyi yang jahat, menyebar, dan merusak orang. “Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu bahwa sedikit ragi membuat seluruh adonan mengembang? Para Penginjil menggunakan kata ragi kaum Farisi dan ragi Herodes untuk menunjukkan sifat kepura-puraan (hyprocrisy). Kaum Farisi secara berlebihan memperhatikan hal-hal lahiriah dalam hidup beragama tetapi mengabaikan hal-hal rohani yang mendasar yang lebih penting. Ragi Herodes adalah semangat keduniawian, yang dikuasai dengan kesenangan dan ambisi politik dalam diri manusia. Dengan pemahaman seperti ini maka wajarlah kalau Yesus mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap ragi Farisi dan Herodes.
Kita sering tidak luput dari godaan-godaan tertentu dalam hidup pribadi kita. Kita sering tidak mawas diri terhadap berbagai hal yang ada di sekitar kita. Satu hal yang penting adalah kemampuan kita untuk bertahan dalam setiap pencobaan yang ada karena setiap orang bisa terpikat oleh keinginannya sendiri. Santo Yakobus berkata: “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yak 1:12).
Apakah anda pernah berpura-pura dan bersifat suam-suam kuku dalam beriman? Pada masa kini yang namanya orang ragi Farisi dan ragi Herodes itu masih ada. Mari kita pandai membaca tanda-tanda zaman dan berwaspada di dalam hidup kita.
Doa: Tuhan, kami sering berpura-pura dalam membangun relasi dengan sesama. Bantulah kami supaya bertobat dan memiliki hati yang tulus dalam membangun kebersamaan. Amen.
P. John Laba, SDB