Homili 2 Oktober 2024 – Injil untuk Daily Fresh Juice (DFJ)

Perayaan Wajib- Para Malaikat Pelindung
Kel 23:20-23a
Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11
Mat 18:1-5.10

Lectio:

“Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?”

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”

Demikianlah Sabda Tuhan,
Terpujilah Kristus.

Renungan:

Ada Malaikat Pelindungmu!

Kita semua masih mengenang kehadiran Paus Fransiskus di Jakarta. Pada Tanggal 3 September yang lalu, beliau sempat menjumpai anak-anak yatim piatu, para lansia, tuna wisma dan pengungsi yang didampingi oleh Komunitas Santo Egidio di Indonesia di kedutaan Vatikan, Jakarta. Momen ini sangat bermakna karena Paus Fransiskus menunjukkan dirinya sebagai seorang gembala sejati. Ia mengasihi orang-orang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel, lebih khusus lagi anak-anak karena mereka memiliki Malaikat di Surga.

Saya mengingat sebuah momen lain yang indah. Pada tahun 2018 yang lalu, Paus Fransiskus memiliki kesempatan untuk berdialog dengan anak-anak kecil di sebuah Paroki. Ketika itu ia berdialog dengan seorang anak bernama Emanuelle yang baru kehilangan ayahnya. Ayah Emanuelle bukanlah seorang katolik, namun ia mengijinkan keempat anaknya untuk dibaptis secara katolik. Emanuel sempat bertanya kepada Paus Fransiskus: “Apakah ayah saya juga masuk ke surga?” Paus Fransiskus memandang Emanuelle dan berkata: ” Allah memiliki hati seorang ayah. Allah pasti bangga dengan ayahmu, karena lebih mudah bagi seorang percaya untuk membaptis anak-anaknya daripada membaptis mereka ketika ia belum percaya. Tentunya hal ini sangat menyenangkan Allah.”

Pada hari ini kita mengenang para malaikat pelindung. Siapakah malaikat pelindung itu? Kita percaya bahwa Tuhan Allah memberikan malaikat pelindung kepada setiap orang beriman.

Dalam Perjanjian Lama Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk melindungi bangsa Yahudi: “Sesungghnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan … “(bdk. Kel 23:22). Di dalam Kitab Mazmur dikatakan: “Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mareka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” (Maz 91:10-12).

Dalam Kitab Perjanjian Baru, tepatnya dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengatakan bahwa anak-anak dilindungi oleh malaikat pelindung: “Ingatlah, janganlah menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini, Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 18:10).

Kita semua memiliki malaikat pelindung dan kita juga terpanggil untuk menjadi malaikat pelindung bagi sesama. Apa yang harus kita lakukan? St. Fransiskus dari Sales pernah berkata: “Buatlah dirimu akrab dengan para malaikat, dan sering-seringlah melihat mereka dalam roh. Tanpa terlihat, mereka hadir bersamamu.” Santo Yohanes Bosco pernah berkata: “Ketika dicobai, mintalah bantuan malaikatmu. Dia lebih ingin menolongmu daripada kamu ingin ditolong. Abaikanlah iblis dan jangan takut kepadanya; ia gemetar dan melarikan diri saat melihat malaikat pelindungmu.” Para malaikat pelindung hadir di dalam diri kita dan kita tunjukan dengan kebaijkan kerendahan hati dan kebaikan hati kepada semua orang.

Doa: Malaikatku yang baik, engkau datang dari surga; Tuhan telah mengutusmu untuk menjagaku. Oh, lindungilah aku di bawah kepak sayapmu. Terangilah jalanku dan bimbinglah langkahku. Jangan tinggalkan aku, melainkan tinggallah di dekatku; belalah aku dari roh-roh jahat. Tetapi di atas semua itu, datanglah menolongku di saat akhir hidupku. Bebaskanlah jiwaku, sehingga bersamamu jiwaku boleh memuji, mencinta dan menyaksikan kemurahan Tuhan untuk selama-lamanya. Amin

P. John Laba, SDB