HARI MINGGU ADVEN I
Yer. 33:14-16
Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14
1Tes. 3:12-4:2
Luk. 21:25-28,34-36
Masih ada harapan
Pada hari ini kita memulai masa Adven, sekaligus memasuki tahun baru Liturgi kita. Pada pekan pertama Adven ini kita semua diingatkan pada perkataan ini: “Masih ada harapan”. Perkataan ini adalah harapan anda dan saya, sebuah optimisme dan kegembiraan kita bersama. Hidup tanpa harapan, tanpa optimisme dan kegembiraan serasa dunia begitu hambar. Rasanya sepert tidak ada masa depan dunia seperti ini.
Saya sendiri merasa bangga sebagai seorang Salesian. Sudah puluhan tahun saya mengenal dan mengikuti Don Bosco sang pencinta kaum muda. Beliau dikenal sebagai seorang kudus yang selalu memiliki harapan, penuh optimesme dan kegembiraan. Ada dua ucapan Don Bosco tentang keindahan sebuah harapan kepada kaum muda. Pertama, “Hai anak-anakku, berjalanlah dengan pijakan kakimu di bumi, tetapi hatimu berada di surga” Ucapan Don Bosco ini mengingatkan kita semua tentang harapan untuk selalu memiliki kiblat yang tertuju kepada Tuhann di surga. Surga adalah tujuan kita bersama. Kedua, Don Bosco berkata: “Saya berjanji kepada Tuhan bahwa sampai hembusan nafasku yang terakhir, saya akan selalu ada untuk anak-anak muda yang malang ini. Saya belajar untuk kalian, saya bekerja untuk kalian, saya hidup untuk kalian. Saya juga bersedia memberikan nyawaku bagi kalian semua”. Ucapan Don Bosco ini juga merupakan sebuah harapan yang ia sampaikan kepada kaum muda sepanjang zaman.
Masih ada harapan. Melalui para nabi seperti nabi Yeremia, yang hari ini membuka wawasan kita tentang harapan bahwa Tuhan sendiri akan menumbuhkan Tunas Keadilan. Dia sendiri bahkan menjadi Tuhan keadilan kita. Tunas keadilan adalah Yesus, satu-satunya harapan kita. Santo Paulus membangkitkan harapan, ketika mengatakan kepada jemaan di Tesalonika bahwa Tuhan menghendaki supaya kita hidup tak bercela dan kudus sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus sendiri dalam Injil menggambarkan situasi dunia yang akan berakhir, namun kita sebagai pengikut-Nya tetap memiliki harapan yakni ‘bangkit dan mengangkat muka, sebab penyelamatan kita sudah dekat.” Perkataan Tuhan penuh dengan nuansa harapan, penuh optimesma dan kegembiraan.
Apa yang harus kita lakukan?
Matikanlah ketakutan dan kecemasanmu karena Tuhan adalah keadilan, yang menghendaki kita untuk menjadi kudus. Tuhan adalah penyelamat kita. Dikala ada kesulitan, bangkitlah, angkatlah mukamu kepada Tuhan. Mengapa? Karena kita lebih dari pemenang! Maka jangan takut, masih ada harapan.
Doa: Tuhan tambahlah harapanku. Santo Yohanes Bosco, doakanlah kami. Amen.
P. John Laba, SDB