Homili 28 Januari 2025

Hari Selasa, Pekan Biasa III
Peringatan S. Tomas Aquino
Ibr. 10: 1-10
Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11
Mrk. 3:31-35

Melakukan kehendak Tuhan

Pada hari ini kita mengenang santo Thomas Aquonas. Sosok orang kudus yang diberi gelas Doctor Angelicus ini sangat patuh pada kehendak Tuhan sepanjang hidupnya. Ia pernah berkata: “Satu hal yang Tuhan inginkan dari semua makhluk intelektual adalah mengorbankan kehendak mereka untuk kehendak Tuhan.” Orang harus sadar diri bahwa kehendak Tuhan adalah segalanya dan ia dapat tinggal di dalam Tuhan. Di tempat lain santp Thomas Aquinas berkata: “Bagi orang yang beriman, tidak ada penjelasan yang diperlukan. Bagi orang yang tidak memiliki iman, tidak ada penjelasan yang mungkin.”

Perkataam santo Thomas Aquinas ini membuka wawasan kita untuk memaham Sabda Tuhan tentang hidup sebagai orang beriman yang patuh kepada kehendak Tuhan. Penginjul Markus mengisahkann bahwa pada suatu ketika ibu dan saudara-saudara Yesus datang hendak menjumpai-Nya. Karena begitu banyak orang yang mendengar pengajaran-Nya sehingga Bunda Maria dan saudara-saudara-Nya pun hanya berdiri di luar. Ada seorang yang meminta Yesus untuk menjumpai ibu dan saudara-saudara-Nya namun reaksi Yesus seperti ini: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mrk 3: 33-35).

Melakukan kehendak Allah menjadkan kita bersaudara dengan Yesus yang lebih dahulu melaksanakan kehendak Allah Bapa (Ibr 10:7). Demikia pun Bunda Maria telah mendahului kita untuk melakukan kehendak Allah sejal menerima kabar sukacita. Apakah kita setia melakukan kehendak Allah?

P. John Laba, SDB