Homili 31 Januari 2025 – Santo Yohanes Bosco

Hari Jumat, Pekna Biasa ke-3
PW S. Yohanes Bosco
Ibr. 10:32-39
Mzm. 37:3-4,5,23-24,39-40
Mrk. 4:26-34

Kerajaan Allah berkembang selamanya

Kita selalu mendengar ungkapan bahwa kaum muda dan remaja serta anak-anak adalah harapan Gereja, nusa dan bangsa kita. Namun siapa yang sungguh peduli kepada mereka? Atau apakah mereka juga peduli pada dirinya sendiri sebagai harapan masa depan? Santo Yohanes Bosco yang kita kenang hari ini adalah rasul kaum muda. Dia percaya bahwa kaum muda benar-benar membawa harapan bagi segalanya. Sebab itu prinsipnya adalah: “Biarlanlah kaum muda itu tidak hanya mendengar bahwa dirinya dicintai namun dia harus mengalami bahwa dirinya memang dicintai”.

Cita-cita dan perjuangan santo Yohanes Bosco membuka wawasan kita untuk memahami Injil hari ini. Kerajaan Allah itu ada dan terus berkembang. Ibarat seorang yang menaburkan benih, selanjutnya benih itu akan bertunas hingga mencapai ketinggian tertentu. Tunas itu akan menghasilkan buah tepat pada waktunya. Semuanya sudah direncanakan Tuhan sendiri. Apakah orang yang menabur menyadarinya? Ternyata semuanya berasal dari kuasa Tuhan. Hal yang sama terjadi pada biji sesawi yang memang merupakan biji yang kecil.Namun biji sesawi akan bertumbuh menjadi pohon yang besar bahkan burun-burung dapat bersarang di atasnya.

Apakah semuanya ini berjalan baik-baik saja? Tentu saja tidak. Kaum muda, remaja dan anak-anak memiliki tantangan serta penderitaan tersendiri. Demikian juga Kerajaan Allah mendapat kesulitan di pihak manusia sendiri yang menutup dirinya. Pesan istimewa dari penulis surat kepada umat Ibrani: “Kalian telah menderita banyak. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu” (Ibr 10:32). Apalah kita menyadari Kerajaan Allah di dalam hidup kita?

P. John Laba, SDB