Hari Kamis, Pekan Biasa V
1Raj. 11:4-13;
Mzm. 106:3-4,35-36,37,40;
Mrk. 7:24-30
Kesetiaan itu Mahal!
Raja Salomo sudah duduk di kursi kekuasaan mengganti ayahnya Daud. Tuhan menyertainya maka ia memerintah dengan hati bijaksana. Ia juga terkenal di luar negeri karena hikmat yang dimilikinya. Ratu Syeba saja datang ke Israel dengan pengawal-pengawal dan persembahannya, hendak mengetahui dari dekat sifat bijaksana Raja Salomo. Ratu Syeba mengakui bahwa Tuhan semesta alam menyertai Salomo. Namun Salomo juga manusia yang lemah. Ketika usianya semakin bertambah, sifat manusiawinya juga semakin kuat. Ia lupa kepada Tuhan Allah Israel dan segala kebaikan-kebaikanNya maka ia jatuh ke dalam penyembahan berhala.
Kitab pertama Raja-Raja mengisahkan bahwa raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Mereka adalah anak Firaun dan para perempuan dari Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het. Tuhan sendiri sudah melarang orang Israel untuk tidak bergaul dengan bangsa-bangsa asing ini karena hati mereka akan dipengaruhi untuk menyembah berhala. Tuhan pasti sudah tahu hati Salomo dan kaum Israel. Namun Salomo sepertinya terlalu percaya diri dan lupa mengandalkan Tuhan maka ia pun menyembah berhala. Hatinya terpikat oleh cinta manusiawi.
Bagaimana Salomo dapat jatuh dalam dosa menyembah berhala? Di kisahkan bahwa Salomo mempunyai tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik. Para istri dan gundiknya ini sangat menarik hatinya sehingga ia juga lupa kepada Tuhan. Ketika Salomo mencapai usia senja, para istrinya semakin mencondongkan hatinya kepada dewa-dewi mereka dan amat mempengaruhi hati Salomo juga. Ini berarti tadinya Salomo hanya memiliki satu Tuhan, yakni Allah nenek moyang mereka, sekarang ia memiliki banyak dewa dan dewi berdasarkan jumlah istri dan gundiknya. Tetapi dewa-dewi terkenal yang patut dicatat karena mereka disembah oleh Salomo adalah: Asyitoret (dewi orang Sidon) dan Milkom (dewa kejijikan orang Amon). Salomo juga membangun bukit penyembahan bagi Kamos (dewa kejijikan orang Moab), bagi Molokh (dewa kejijikan orang Amon). Di samping membangun tempat penyembahan, Salomo juga mempersembahkan korban persembahan, korban bakaran kepada dewa dewi asing.
Akibat dari semua perbuatan Salomo ini maka ia mendapat murka dari Tuhan. Dosa Salomo adalah ia tidak taat, tidak setia kepada Tuhan sehingga menyembah berhala. Hukuman Tuhan adalah Ia akan mengoyakkan Kerajaan Israel dan memberikan kepada hamba Salomo. Hal itu baru akan terjadi pada saat Salomo sudah meninggal dunia dan bahwa kerajaan akan hancur di tangan salah satu anak Salomo. Namun Tuhan juga tidak menghancurkan seluruh Kerajaan. Satu suku yakni Yehuda akan tetap dipegang teguh oleh salah seorang anak Salomo. Semua ini karena Tuhan masih mengasihi Daud, ayah Salomo.
Kisah Salomo ini juga menggambarkan hidup manusia di zaman ini. Banyak orang mudah sekali murtad di dalam hidupnya karena alasan-alasan yang sangat manusiawi. Hanya karena pasangan hidup maka orang berpindah agama. Hanya karena uang, kedudukan dan popularitas maka orang berpindah agama. Memang memeluk agama tertentu adalah kebebasan dan hak asasi manusia tetapi Tuhan juga memberikan akal budi untuk berpikir secara jernih. Kadang-kadang orang lebih bersifat manusiawi, nafsu lebih berkuasa dari pada cinta kasih. Relasi seperti ini tidak akan bertahan lama karena Tuhan tidak dilibatkan.
Salomo mengadakan hubungan diplomatic dan mengalami kejatuhan karena ia tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan. Yesus mengatakan bahwa diriNya lebih dari Salomo ( Mat 12:42). Ya salah satu kelebihan Yesus ditunjukkan dalam bacaan Injil pada hari ini. Yesus melakukan perjalanan missioner ke daerah Tirus. Ia memang datang tanpa ada berita apa pun sehingga banyak orang tidak mengetahui kedatanganNya. Di daerah orang asing ini Yesus menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Daerah Tirus terletak di luar komunitas Yahudi, tetapi Tuhan menunjukkan bahwa Ia membawa keselamatan kepada semua orang. Orang kafir tetapi terbuka kepada Yesus seperti wanita di Tirus ini layak memperoleh keselamatan.
Pada hari ini kita semua diajak oleh Tuhan melalui SabdaNya untuk membaharui hidup kita karena Ia juga datang untuk menyelamatkan kita semua. Apakah kita masing-masing dapat menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan? Apakah kita masing-masing juga taat dan setia dalam panggilan hidup masing-masing? Tuhan sangat mengasihi kita dan yang Dia tuntut adalah kasih dan kesetiaan kepadaNya. Kasih dan kesetiaan kita tunjukkan dalam doa dan puji-pujian kepadaNya.
Doa: Tuhan, kami memohon berkatMu untuk membaharui hidup kami. Amen
PJSDB