Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus
Kis 1:1-11
Mzm 47:2-3.6-7.8-9
Ibr 9: 24-28; 19-23
Luk 24:46-53
hidup di dunia, Ia menguatkan para rasulNya dengan Roh Kudus untuk mewartakan Kerajaan Allah. Setelah mengalami Paskah terutama kebangkitanNya yang mulia, Ia menampakkan diriNya terus menerus kepada para murid dengan banyak tanda dan pengajaran yang membuktikan bahwa Ia sungguh-sungguh hidup. Roh Kudus atau Parakletos dijanjikan bagi para rasulNya dan menguatkan mereka untuk menjadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Yesus tidak hanya membuktikan diriNya bahwa Ia hidup dan selesai, Ia juga naik ke surga di saksikan oleh para Rasul. Ini menimbulkan kerinduan istimewa. Dua orang berpakaian putih berkata kepada para rasul: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke Surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke Surga”.
Penulis kepada umat Ibrani dalam Bacaan kedua mempertegas penuturan St. Lukas dalam bacaan pertama. Ia menegaskan bahwa Kristus masuk ke Surga sendiri. Apa yang dimaksudkannya? Kristus adalah Imam Agung yang berbeda dengan para imam agung lainnya. Kalau para imam agung masuk ke dalam ruah Tuhan berkali-kali untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, Yesus Kristus berbeda. Ia masuk satu kali untuk selama-lamanya dan mempersembahkan bukan lagi hewan korban tetapi diriNya sebagai korban penebusan. Kristus masuk ke Surga sendiri menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita sekali untuk selamanya. Berkat pengurbananNya yakni Tubuh dan DarahNya kita semua memperoleh keselamatan. Maka mari kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh karena kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Tuhan juga setia akan semua janjinya kepada manusia.
Kristus adalah Imam Agung kita yang berbeda dengan Imam Agung manusiawi. Imam Agung manusiawi mempersembahkan korban kepada Tuhan untuk dosa-dosanya dan umat. Yesus sebagai imam Agung mempersembahkan diriNya sendiri untuk seluruh umatNya. Tubuh dan DarahNya adalah persembahan kekal bagi manusia. Setiap kali merayakan Ekaristi, kita mengenang persembahan diri yang total dari Yesus Kristus bagi keselamatan manusia. Ia mengambil Roti dan berkata: “Terimalah dan makanlah, Inilah TubuhKu yang diserahkan bagiMu”. Ia juga mengambil piala dan berkata: “Terimalah dan minumlah, inilah piala DarahKu, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa”.Lukas dalam bacaan Injil mengajak para murid untuk merenungkan misteri paskahNya. Ia sebagai Mesias harus menderita, wafat dan bangkit pada hari ketiga. Dengan paskahNya ini maka berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa diwartakan kepada segala bangsa dari Yerusalem sampai ujung dunia. Para rasul adalah saksi dan mereka semua juga dikuatkan oleh Roh Kudus. Yesus menyatakan perpisahanNya dengan naik ke surga sambil memberkati para muridNya. Para murid menyembah Dia sambil menerima berkat kemudian kembali ke Yerusalem dan melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus dengan bersatu sebagai satu komunitas dan memuliakan Allah.
