yang jelas. Motivasi untuk mengikuti Yesus adalah percaya kepada Yesus. Mengimani dan mencintai Dia sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat kita. Di luar Yesus tidak ada keselamatan. Dialah Yehosua, Allah yang menyelamatkan kita. Banyak orang bertanya kepada Yesus: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Yesus menjawab mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu supaya kamu percaya kepada yang telah diutus Allah”. Pekerjaan Allah bagi manusia adalah iman dan kepercayaan kepada Yesus, Anak Allah.
Iman dan kepercayaan kepada Allah diwujudkan dengan keberanian untuk bersaksi atau keberanian untuk menjadi martir. Diakon Stefanus adalah model bagi kita. Ia penuh dengan Roh Kudus dan berani bersaksi tentang Yesus melalui mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara banyak orang. Banyak orang yang bersoal jawab dengan Stefanus tetapi mereka tidak berhasil mengalahkannya. Dengan demikian fitnahan pun ditujukan kepada Stefanus bahwa ia menghujat Allah. Stefanus di hadapkan ke pengadilan agama dengan dakwaan menghujat serta menghina tempat kudus dan Taurat. Ini tentu akan merusak adat istiadat orang Yahudi. Pada saat itu orang melihat muka Stefanus seperti Malaikat.
Sabda Tuhan pada hari ini menguatkan kita semua di saat-saat sulit dan menakutkan. Kita
semua diajak untuk tidak hanya sekedar mencari Yesus. Kita diajak untuk mengimani Dia. Percaya bahwa yesus sungguh-sungguh datang dan menebus kita. Kita juga dikuatkan untuk menyadari Ekaristi yang dirayakan bersama. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa: “Di dalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur diubah melalui perkataan Kristus dan seruan kepada Roh Kudus menjadi Tubuh dan Darah Kristus” (KGK, 1333). Apakah kita setia dalam merayakan Ekaristi sebagai paskah mingguan kita?