Paus Sahabat Kaum Miskin
Dari semalam hingga hari ini seluruh dunia memandang ke Roma. Uskup Roma sekaligus Paus, sang gembala di dalam Gereja katolik akhirnya terpilih juga untuk menggantikan Paus Emeritus Benediktus XVI yang mundur pada tanggal 28 Februari lalu karena usia dan kesehatannya yang semakin menurun. Dialah Kardinal Jorge Mario Bergoglio, SJ. Ia memilih nama kepausannya Fransiskus I. Jorge demikian nama panggilannya lahir di Buenos Aires 17 Desember 1936. Dia adalah Paus pertama yang mengambil nama St. Fransiskus dari Asisi, santonya kaum miskin. Dia menjadi paus pertama dari Amerika Selatan, pertama dari Serikat Jesus (SJ). Bergoglio menjadi Paus di usianya yang hampir ke-77, mirip usia Angelo Roncalli ketika dipilih menjadi Paus Yohanes XXIII. Bedanya hanya bulan saja: Bergoglio masih kurang delapan bulan dibandingkan dengan Roncalli ketika dipilih menjadi Paus.
Ayahnya pegawai perusahan kereta api sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Mulanya ia belajar kimia hingga mencapai gelar sarjana. Setelah itu ia memutuskan untuk masuk Serikat Jesus. Ia masuk novisiat pada tahun 1958 dan tahun1963 mendapat gelar sarjana Filsafat. Ia menjadi dosen filsafat pada tahun 1964. Pada tahun 1969 mendapat gelar sarjana Teologi di fakultas Teologi St. Yosef. Ia ditahbiskan sebagai imam Jesuit pada 13 Desember 1969. Pada tahun 1973-1979 menjadi provinsial SJ di Argentina. Dari tahun 1980-1986 menjadi rektor seminari St. Mikhael. Pada tanggal 20 Mei 1992 Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Uskup di Auca dan auxilier di Buenos Aires. Pada tahun 1998 diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires. Pada tanggal 21 Februari 2001 Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Kardinal. Riwayat kesehatannya adalah beliau pernah mengalami sakit pernapasan dan satu paru-parunya sudah diangkat.
Bergoglio dikenal sebagai seorang pribadi dengan pengalaman pastoral yang kaya di Argentina. Dalam konklaf tahun 2005, nyaris menjadi Paus karena beda tipis suara pemilih dengan Kardinal Ratzinger (Benediktus XVI). Dia memiliki pribadi yang tenang, tanpa banyak bicara, sederhana. Kesederhanaan ditunjukkan dengan tempat tinggalnya di sebuah apartemen yang sederhana, menggunakan transportasi umum dengan jubahnya di badan. Ketika beliau ditunjuk sebagai kardinal, para sahabatnya mengumpulkan dana untuk hadir dalam perayaan tersebut. Ia berkata kepada mereka untuk tetap tinggal di Argentina dan dana yang terkumpul dikhususkan bagi kaum miskin. Ia rendah hati, memasak makanan sendiri.
Bergoglio adalah salah seorang pemimpin Gereja katolik yang di segani di Amerika Selatan. Ia dikenal konservatif, sangat memperhatikan kaum papa miskin, komitmen pada keadilan sosial dan martabat manusia. Dia juga pendukung club bola kaki St. Laurensius di Almagro, sebuah klub sepak bola ternama di Argentina. Club ini didirikan oleh seorang Salesian pada tahun 1908. Maradona sang pemilik “tangan Tuhan” berkomentar bahwa terpilihnya Paus Fransiskus, ikut menaikan level bola kaki Argentina karena Pausnya juga memiliki hoby bermain bola kaki.
Masalah-masalah penting yang pernah dihadapinya sebagai gembala:
Pertama, terhadap teologi pembebasan. Ini adalah bayang-bayang gelap yang berhubungan dengan rezim diktator di Argentina. Pada tanggal 15 April 2005 para hakim hak asasi manusia menuduh Bergoglio bahwa ia ikut dalam konspirasi dengan rezim militer pada tahun 1976 untuk menculik dua konfrater Jesuit, padahal seharusnya sebagai pimpinan, ia patut melindungi mereka. Namun juru bicaranya menegaskan bahwa tidak ada bukti keterlibatan Bergoglio selama rezim diktator Argentina. Sebelumnya pada tahun 2000, Bergoglio miminta pernah maaf kepada banyak orang atas nama gereja katolik Argentina terhadap dosa-dosa di masa lampau.
Kedua, Perkawinan homoseksual. Baginya, perilaku ini adalah sebuah “gerakan dari setan”. Reaksi keras nya ditujukkan kepada pemerintah Argentina ketika melegalkan perkawinan kaum homoseksual dan lesbian pada tahun 2010 yang lalu. Menurut Bergoglio pernikahan sejenis adalah sebagai ‘skema yang menghancurkan rencana Tuhan’ dan ‘kemunduran nyata dari manusia’ serta ‘gerakan yang membuat bingung anak-anak Tuhan’. Ini pantas disebut gerakan dari setan. Adopsi anak oleh pasangan sejenis adalah ‘diskriminasi terhadap anak-anak’. Mengapa? Karena hal ini ‘merampas anak dari pertumbuhannya sebagai manusia yang Tuhan inginkan diberikan oleh ayah dan ibu’. Demikian menurutnya, pribadi-pribadi yang mengalami penyimpangan seksual itu harus dihormati martabatnya. Manusianya tetap manusia yang patut di hormati, perilaku penyimpangan seksualnya adalah sebuah kejahatan.
Ketiga, Masalah aborsi. Aborsi tidak pernah ada solusi yang tepat. Bergoglio mengatakan bahwa apabila ada ibu yang hamil dan mau melakukan aborsi, perlulah dibantu kesadarannya bahwa ada dua makhluk yang harus hidup yakni ibu dan anak harus dipertahankan. Mereka memiliki hidup sebagai nilai yang mutlak.
Bergoglio sebagai Paus memilih nama Fransiskus, Ini mengingatkan kita pada figur st. Fransiskus dari Asisi. Paus Fransiskus sebelumnya adalah uskup atau pastor bagi kaum miskin dan terlantar. Ini kiranya cocok dengan panggilan Tuhan bagi St. Fransiskus Asisi: “Perbaikilah rumahKu”. Fransiskus dengan pengalaman di lapangan, dapat memperbaiki Gereja sebagai Rumah Tuhan dari berbagai aspek terutama pengentasan kaum miskin, tegaknya keadilan sosial dan penghargaan terhadap martabat manusia.
Hal yang kiranya patut kita lakukan sebagai dukungan kita kepada Paus Fransiskus adalah doa. Doa adalah permohonan yang ia minta sebagai berkat dari umat Allah baginya. Semoga di masa kepemimpinannya banyak orang mendapat berkat, gereja bertumbuh dan berkembang sesuai kehendak Tuhan. Viva il Papa! Selamat melayani Pausnya kaum miskin!
PJSDB