Hari Kamis Prapaskah III
Yer 7: 23-28
Mzm 95:1-2.6-9
Luk 11:14-23
Janganlah bertegar hati!
Dalam masa prapaskah ini fokus perhatian kita adalah pribadi Yesus sang Juru Selamat kita. Ia datang ke dunia untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Tanda-tanda hadirnya Kerajaan Allah adalah terciptanya tatanan dunia yang baru, teratur, penuh kedamaian, kasih dan keadilan. Para penulis suci menambahkan bahwa hadirnya Kerajaan Allah juga ditandai dengan bebasnya manusia dari kuasa setan, dan sakit penyakit yang menguasai manusia. Yesus Kristus memiliki kuasa yang diberikan Bapa kepadaNya untuk membebaskan dunia dari semua belenggu. Ketika mulai tampil di depan umum, Yesus bersabda: “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Luk 4:18-19). Misi Yesus ini sekaligus menandakan hadirnya Kerajaan Allah.
Katekismus Gereja Katolik (KGK) menegaskan bahwa Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1Tim 2:4). Kerajaan Allah dimulai dari mereka yang memberikan dirinya untuk diubah oleh kasih Allah. Dalam pengalaman Yesus, mereka itu adalah orang-orang miskin dan hina (KGK 541-546,567). Tentu saja sikap Yesus ini membuat banyak orang terpesona, lebih lagi ketika ia memihak kaum miskin dan pendosa. Orang-orang yang memiliki jalan menuju kepada Allah adalah mereka yang miskin, menderita, korban penganiayaan dan kekerasan, mereka yang mencari Allah dengan hati yang murni, mereka yang mencari belaskasihNya, keadilan dan damaiNya. Mereka-mereka inilah yang membutuhkan Allah. Memang Yesus sendiri mengakui bahwa bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mrk 2:17).
Hari ini Yesus mewujudkan misiNya dengan mengusir dari seseorang suatu setan yang membisukan. Setelah setan itu keluar, orang yang tadinya bisu dapat berkata-kata sehingga menimbulkan rasa heran yang besar. Tetapi orang tidak melihat kebaikan yang dilakukan Yesus, melainkan ungkapan ketidakpercayaan mereka terhadap Yesus. Ada yang mengatakan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, si penghulu setan. Orang lain meminta tanda dari surga. Semua ini hanyalah dalil untuk mencobai Yesus.
Sikap bijaksana Yesus adalah, Ia tidak terpancing dengan suasana itu. Ia dengan tenang menjelaskan segala sesuatu, sekurang-kurangnya membuka pikiran dan hati banyak orang yang meragukannya supaya menjadi percaya. Ia memberi contoh kalau iblis terbagi-bagi maka kerajaannya tidak akan kuat. Maka kalau Yesus mengusir setan dengan kuasa setan sendiri, berarti mereka yang bisa mengusir setan juga mendapat kuasa dari setan untuk mengusir sesama setan. Artinya setan melawan setan. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa diriNya mengusir setan dengan kuasa Allah. Karya Yesus dengan mengusir setan menandakan hadirnya kerajaan Allah. Allah yang menghancurkan setan. Allahlah yang lebih berkuasa atas segala makhluk di bumi dan di bawah bumi.
Pengalaman ketidakpercayaan orang kepada Yesus sebenarnya pernah dialami juga oleh nabi Yeremia. Tuhan berfirman melalui nabi Yeremia tetapi orang-orang saat itu tidak mendengar Tuhan. Mereka tidak memperhatikan rencana Tuhan. Mereka lebih asyik dengan mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hati yang jahat. Mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya. Dosa manusia memang bertambah banyak. Namun demikian Allah tetap berusaha menyelamatkan mereka. Apabila mereka bisa bertobat dengan mendengar Tuhan maka mereka akan menjadi umat kesayanganNya.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk kembali kepada Tuhan. Hendaklah Ia menjadi satu-satunya Allah kita dan kita adalah umatNya. Untuk itu kita harus mendengar suaraNya dan tidak bertegar hati. Mengapa? Allah yang punya kuasa atas segalanya. Setan saja takhluk kepadaNya. Dialah Allah yang sungguh-sungguh merajai kehidupan manusia. Bukalah hatimu, biarkanlah Tuhan merajai seluruh kehidupanmu. Mengapa ada saudara dan saudari yang masih tegar hati? Bertobatlah dan berbaliklah kepada Allah.
Doa: Tuhan, bantulah semoga kami menyadari hadirnya KerajaanMu di dalam hati kami. Amen
PJSDB