Hari Rabu, Prapaskah I
Yun 3:1-10
Mzm 51: 3-4.12-13.18-19
Luk 11:29-32
Mari bermetanoia!
Orang-orang yang mendiami daerah sekitar laut tengah mempunyai kebiasaan memberi label tertentu dan kadang label bersifat streotip terhadap pribadi tertentu atau terhadap kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat saat itu. Sebagai contoh, Tuhan Yesus di mata orang-orang elit Yerusalem itu dianggap tak punya pengaruh apa-apa karena Dia orang Galilea. Nathanael dari Kana mempertanyakan identitas Yesus: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?” (Yoh 1:46). Orang-orang Nazareth juga mempertanyakan identitas Yesus, “Bukankah Ia anak tukang kayu? Bukankah ibunya bernama Maria?” (Mat 13:55). Ada juga orang-orang yang menganggap bahwa Ia mengusir setan dengan bantuan penghulu setan (Mat 12:24; Luk 11:15).
Menurut Penginjil Lukas, orang-orang yang menyangka Yesus mengusir setan dengan kuasa si penghulu setan, kini meminta satu tanda dari Yesus. Orang-orang ini mau supaya Yesus melakukan sesuatu hal yang sensasional untuk membuktikan bahwa memang Ia sungguh Anak Allah. Namun Yesus mengatakan bahwa Ia tidak akan memberi tanda selain tanda Yunus. Yesus mengatakan orang-orang yang meminta tanda sebagai angkatan yang jahat. Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Ninive ketika ia menyerukan tobat dan semua orang Ninive bertobat karena takut terhadap ancaman kehancuran. Yunus juga masuk ke dalam perut ikan tiga hari tiga malam (Yun 1:17). Yesus mengatakan bahwa diriNya jauh lebih besar dari Yunus karena Ia tidak hanya mewartakan seruan tobat tetapi Ia sendiri mengurbankan diriNya dengan wafat dan bangkit supaya semua orang merasakan penebusan yang berlimpah. Yesus tidak tidur di dalam perut ikan tetapi di dalam perut bumi tiga hari dan tiga malam kemudian bangkit dari alam maut.
St. Yohanes Krisostomus pernah membandingkan Yunus dan Yesus. Yunus adalah seorang abdi sedangkan Yesus adalah sang Maestronya. Yunus keluar dari perut ikan dan menyerukan pertobatan. Yesus keluar dari perut bumi untuk memberi hidup baru kepada manusia. Yunus mewartakan kehancuran apabila tidak ada pertobatan. Yesus mewartakan Injil, Kabar Sukacita kepada semua orang.
Yesus juga mengatakan bahwa dirinya jauh lebih besar dari raja yang mereka kagumi dari dunia Perjanjian Lama yaitu Salomo. Salomo memang terkenal sebagai raja yang bijaksana dan menarik perhatian banyak orang di luar Israel. Ratu Sheba dari selatan datang ke Yerusalem hanya mau mengenal apakah benar bahwa Salomo itu kaya dan bijaksana (1Raj 10:6). Memang Sheba atau sekarang dikenal dengan nama Yemen merupakan pusat perdagangan di Afrika. Orang-orang Arab sering berjumpa dengan orang-orangnya Salomo untuk berdagang. Dari situ mereka bisa mendengar dan mengenal Salomo sebagai orang kaya dan bijaksana.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk membangun sikap tobat di hadirat Tuhan. Orang-orang Ninive bertobat karena pewartaan Yunus. Ninive berubah dan Tuhan pun berubah dari keputusanNya untuk menghancurkan Ninive. Semua manusia yang menghuni Ninive beserta semua ternaknya berpuasa dan berkabung sebagai tanda pertobatan. Kota kafir ini bertobat maka Tuhan mengubah pikiranNya untuk tidak menghancurkannya. Ratu Sheba datang untuk mengetahui kekayaan dan kebijaksanaan Salomo. Ninive dan Sheba adalah dua daerah kafir yang berubah dan mengagumi kasih Tuhan. Tuhan Yesus sendiri dengan tegas mengatakan bahwa Dia lebih dari Yunus dan Salomo. Sebagai umat pilihan Allah ternyata pada waktu itu mereka tidak mau bertobat dan tidak mau mendengar Yesus. Mereka mendengar pewartaan Yesus tetapi berlalu begitu saja. Mereka merasakan tanda-tanda heran tetapi hati mereka tertutup. Mereka menolak kehadiran Yesus.
Pengalaman akan Allah ditandai dengan pertobatan yang terus menerus. Kita butuh metanoia artinya berbalik seratus persen kepada Tuhan Allah. Bertobat bukan berarti berhenti berbuat dosa karena kalau hanya berhenti berbuat dosa maka iblis masih punya “kesempatan untuk menggoda” sehingga orang jatuh lagi ke dalam dosa yang sama. Bertobat berarti berbalik kepada Allah dan hanya kepada Allah sajalah kita berbakti. Oleh karena itu, hari ini kalau anda mendengar suara Tuhan, jangan bertegar hati. Bukalah hatimu kepada Tuhan dan biarlah Ia membimbingmu ke jalan yang benar sesuai kehendakNya. Pikirkanlah kata-kata Yesus hari ini: Apakah anda dan saya juga merupakan bagian dari angkatan yang jahat? Marilah kita membangun sikap tobat kita secara baru.
Doa: Tuhan, ajarlah aku supaya hari ini mampu membangun sikap tobat yang benar di hadiratMu. Amen
PJSDB