Quality Time itu Penting!
Saya mengingat seorang penyanyi rock dari group band Venus asal Amerika bernama Criss Jami. Ia pernah berkata: “A lonely day is God’s way of saying that He wants to spend some quality time with you.” Quality time merupakan waktu yang tepat di mana seseorang memfokuskan perhatian atau mendedikasikan dirinya bagi sesamanya. Quality time biasanya bersama keluarga atau rekan dan mitra bisnis. Istilah ini quality time sendiri dikenal sejak tahun 1970 dan menjadi lebih terkenal lagi pada tahun 1973 di Maryland , Amerika Serikat, dalam sebuah tulisan berjudul “How to be liberated”. Di dalam tulisan ini penulisnya lebih menekankan quality time bukan quantity time dalam membangun relasi kebersamaan.
Pada hari ini saya terkesan dengan dua hal. Pertama, penulis Kitab Pengkotbah (Pkh 3:1-11) mengingatkan kita bahwa setiap peristiwa kehidupan selalu ada waktunya. Semua peristiwa kehidupan itu berjalan teratur sesuai kehendak sang Pencipta dan senantiasa menuju kepadaNya. Maka menurut Pengkotbah: “Untuk segala seuatu ada waktunya.” bahkan semua pengalaman hidup sampai mati itu indah pada waktunya. Tuhan sendiri juga menganugerahkan kekekalan di dalam hati umatNya. Sepanjang hidup kita selalu ada quality time bukan hanya quantity time.
Tuhan Yesus memiliki quality time dengan Bapa di surga. Ia selalu memiliki waktu untuk berdoa kepada Bapa, bahkan semalaman Ia berdoa. Ia juga memiliki quality time dengan para muridNya. Ia bersama dengan mereka dan meneguhkan mereka dengan pengajaran-pengajaranNya.
Banyak kali para orang tua memiliki quantity time tetapi tak berguna apa-apa karena tidak berhasil mengubahnya menjadi quality time. Mereka masih sibuk dengan urusannya. Di restoran, orang tua sibuk dengan gadget sehingga tidak memperhatikan anak saat makan. Adalah kurang mendidik kalau orang tua sambil makan juga menonton TV atau menggunakan HP! Anda hanya punya quantity time tetapi tidak memiliki quality time dengan anakmu. Mari berubah!
PJSDB