Hari Sabtu, Pekan Biasa XXVII
Gal 3:22-29
Mzm 105:2-3.4-5.6-7
Luk 11:27-28
Berbahagialah ibu yang mengandung engkau!
Di sebuah desa hiduplah sepasang suami dan istri serta putra tunggal mereka. Keluarga ini adalah sebuah keluarga petani sederhana. Hidup mereka pas-pasan. Masalah yang mereka sedang hadapi sekarang adalah kesehatan suami yang semakin menurun dan anaknya harus masuk SLTA. Sang suami akhirnya meninggal dunia. Penderitaan bertambah untuk keluarga ini. Namun demikian mereka tetap berpasrah pada Tuhan. Ibu dalam keluarga ini percaya bahwa Tuhan akan membuka jalan bagi mereka. Betul! Tuhan membuka jalan. Anaknya mendapat peringkat pertama pada saat ujian akhir nasional dan ia berhak mendapat beasiswa untuk belajar di Eropa. Setelah 4 tahun belajar di Eropa, putera tunggal ini kembali dan menjadi staf di sebuah perusahan swasta terkenal. Hidup mereka berubah. Mereka selalu bersyukur kepada Tuhan. Hampir semua orang memuji anaknya bahwa dia orang baik karena memperhatikan ibunya yang sudah tua. Tetapi ada seorang ibu lain yang mengatakan kepada anaknya,”Anda hebat, bisa menjadi manusia karena kebaikan hati ibumu”.
Kisah singkat ini membantu kita untuk memahami perikop injil pada hari ini. Yesus semakin terkenal. Setelah Ia mengajar doa Bapa Kami dan usaha untuk menghayati doa ini dengan baik, Yesus mengangkat beberapa tema lain misalnya tentang kuasaNya untuk menyembuhkan dan ungkapan kebahagiaan karena Bunda Maria menjadi ibuNya. Dikisahkan bahwa ketika Yesus sedang berbicara, ada seorang perempuan yang berseru, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusu Engkau”. (Luk 11:27). Wanita ini tentu terpesona karena melihat Yesus yang memiliki wibawa dan kuasa. Ia dilihat seperti seorang yang sedang menuju ke puncak karier. Dengan demikian, secara manusiawi wanita itu memuji Bunda Maria, ibu Yesus. Maria terberkati dan berbahagia karena memiliki putera sehebat Yesus. Ini memang pikirah yang sangat manusiawi. Yesus memahami maksud wanita tanpa nama ini. Maka Ia berkata, “Yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk 11:28).
Bunda Maria disapa berbahagialah, atau sungguh terberkati. Ini adalah sebuah ungkapan spontan seorang wanita kepada Yesus untuk memuji Maria ibunya. Kita ingat episode perjumpaan Maria dan Elizabeth. Elizabeth juga berkata kepada Maria, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Luk 1:42). Maria juga disebut berbahagia dalam perikop injil Lukas ini karena ia dipilih Tuhan menjadi ibu Tuhan. Bagi Yesus, Maria memiliki tempat istimewa karena menjadi ibuNya. Bagi Gereja, Ia senantiasa mendoakannya sekarang dan pada waktu kematian menjemput. Yesus juga berusaha untuk menunjukkan kebesaran Bunda Maria ibuNya. Tentu saja, Bunda Maria tidak hanya terkenal karena menjadi ibu Yesus, dia terkenal karena melahirkan Firman Allah yang berinkarnasi dalam diri Yesus Kristus. Setelah Yesus dilahirkan, setiap Firman Tuhan disimpan di dalam hatinya yang kudus.
Apa yang membuat Maria menjadi ibu yang sukses dan namanya tetap populer di dunia? Dari hidupnya yang sudah kita ketahui, ada dua hal yang ada di dalam perikop kita hari ini: pertama, kemampuan Maria untuk mendengar dengan baik. Iman menjadi kekuatan baginya untuk mendengan Yesus dan akrab denganNya. Apakah anda juga memiliki waktu untuk mendengar dengan baik? Kedua, Sabda yang didengar itu dilakukan di dalam hidup. Maria mendengar sabda dan mengaktualisasikannya dalam pelayanan kepada Elizabeth saudaranya. Di sini juga kita disadarkan bahwa melakukan Sabda Tuhan merupakan panggilan istimewa bagi semua orang yang dibaptis.
Apa yang harus diperbuat?
Paulus dalam bacaan pertama mengajak kita untuk setia dalam hidup iman. Orang yang beriman memiliki rahmat untuk menjadi anak-anak Allah di dalam Kristus Yesus. Sebagai orang yang dibaptis apalagi berada di dalam Kristus membuat semua orang menjadi satu. Tidak adalah hal-hal tertentu yang menghalangi persekutuan sebagai orang beriman. Orang-orang beriman sendiri bagi Paulus, mereka telah mengenakan Kristus pada saat pembaptisan.
Sabda Tuhan hari ini sekali lagi mengingatkan kita untuk mendengar Sabda dan melakukannya di dalam hidup setiap hari. Iman adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Terimalah dan kembangkanlah maka anda akan bahagia di hadirat Tuhan sendiri. Sabda Tuhan juga membantu kita untuk bersyukur kepada Tuhan karena ibu yang mengandung dan melahirkan kita. Dialah pribadi yang mengenal totalitas kehidupan kita sebagai anak.
Doa: Tuhan, sabdaMu adalah kekuatan bagi kami. Terima kasih Tuhan. Amen.
PJSDB