Menghormati Bunda Maria
Selama bulan Oktober, seluruh Gereja Katolik menjadikannya sebagai bulan Rosario. Untuk mengerti dengan baik doa Salam Maria kita dapat membaginya dalam dua bait. Bait pertama itu semuanya dari Kitab Suci maka boleh dikatakan bait yang disuarakan oleh para kudus di Surga. Sedangkan bait kedua adalah bait yang disuarakan manusia yang berdosa dan masih berziarah di dunia ini. Perhatikan pembagiannya berikut ini:
Salam
Maria
Penuh
Rahmat
Tuhan
sertamu
Dan terpujilah
buah
tubuhmu
Yesus
Santa
Maria
Bunda Allah
Doakanlah
kami
Berdosa
Sekarang
dan Waktu
kami
Mati
1 Oktober:
Salam
Orang-orang Yahudi kalau bertemu mereka selalu memulai dengan berkata, “Shalom”. Orang Yunani mengucapkan “Kaire”. Orang-orang berbahasa Arab mengucapkan “wasalamalaikum”. Orang berbahasa Latin mengucapkan “Ave”. Kita selalu mengucapkan selamat sesuai waktunya.
Dalam hubungan dengan Bunda Maria, kita menyapanya berkali-kali dalam doa “Salam” atau “Ave”. Kata Salam atau Ave ini diucapkan oleh Malaikat Gabriel ketika membawa khabar sukacita kepada Bunda Maria. Kata Salam berarti “ucapan selamat” atau dalam bahasa sehari-hari “halo apa khabar”. Malaikat Gabriel mengucapkan “Kaire” kepada Bunda Maria yang berarti bersukacitalah, sebuah ungkapan rasa bahagia.
Mengapa ada rasa bahagia? Rahasa bahagia dari Tuhan melalui malaikat Gabriel karena saat penyelamatan umat manusia akan segera tiba. Rasa bahagia dan sukacita dari dalam hati Bunda Maria karena keterpilihannya dan rasa bahagia atau sukacita itu dibagikan kepada kita semua. Tugas kita adalah rasa bahagia atau sukacita yang sama kita bagikan kepada sesama yang lain.
Kata salam dalam pemahaman kita berhubungan juga dengan kata selamat atau damai sejahtera. Bunda Maria terpilih untuk menjadi ibu Raja Damai. Ini berarti sukacita besar yang ditawarkan Allah akan dirasakan oleh umat manusia.
Refleksi: Apakah ada sukacita di dalam hatimu? Apakah ada damai di hatimu?
PJSDB