Tuhan selalu punya inisiatif!
Israel mendiami negeri Mesir selama empat ratus tiga puluh tahun. Selama tinggal di Mesir, mereka bekerja sebagai pekerja kasar untuk membangun kota-kota perbekalan Pitom dan Raamses. Masalah lain yang dihadapi adalah keturunan mereka terhambat karena anak-anak laki-laki tidak diijinkan hidup oleh Firaun. Nasib mereka sama dengan nasib Musa yaitu dibuang di sungai Nil, bedanya Musa ditarik keluar dari sungai Nil dan dia hidup. Tuhan memandang umat kesayangan-Nya dengan penuh kasih. Oleh karena itu Ia menunjukkan belas kasih-Nya kepada mereka dengan memanggil, memilih dan menentukan Musa sebagai pemimpin yang membebaskan mereka. Musa laksana Mesias bagi anak-anak Israel.
Siapa saja yang harus keluar dari tanah Mesir? Ada enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk wanita, anak-anak, orang dari bangsa lain, ternak peliharan mereka berupa kambing, domba dan lembu sapi. Mereka sempat kekurangan bekal perjalanan, hanya roti tidak beragi yang terbatas. Setelah empat ratus tiga puluh tahun mereka keluar dari perbudakan Mesir. Dikatakan bahwa pada malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN. (Kel 12:42). Tuhan memiliki inisiatif yang indah pada waktunya.
Dari Kitab Keluaran kita mendapat informasi bahwa Tuhan membebaskan jutaan orang dari perbudakan selama empat ratus tiga puluh tahun. Apakah anda percaya bahwa Tuhan masih bisa membebaskan banyak orang tertindas pada hari ini? Apakah anda percaya bahwa Tuhan masih bisa menyatukan Tubuh Mistik-Nya yang terpecah-pecah. Saya percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana yang akan disempurnakan-Nya yakni supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp 2:10-11). Terima kasih Tuhan Allah Tritunggal Yang Mahakudus.
PJSDB