Ketegaran hati…
Pada suatu ketika orang-orang Farisi datang untuk mencobai Yesus dengan bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?” Yesus mendengar pertanyaan mereka dan menjelaskannya berdasarkan Kitab Suci (Kej 2:24). Yesus tegas berkata: “Karena ketegaran hatimulah Musa mengijinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.” (Mat 19:8). Tuhan punya rencana untuk mempersatukan manusia, pria dan wanita sesuai dengan kuasa ilahi-Nya. Apa yang dipersatukan Tuhan tidak dapat diceraikan manusia. Pikirkanlah seberapa besar ketegaran hatimu terhadap pasanganmu. Ketegaran hati bisa memisahkan, menjauhkan, dan bisa menghancurkan relasi dengan pasangan hidup.
Orang menjadi tegar hati karena lebih suka mengingat dirinya sendiri. Contoh Herodes Antipas yang memerintah di Galilea dan Perea. Putra pasangan Mathalce dan Herodes Agung ini mengambil Herodias, yang saat itu masih merupakan istri dari saudara sepupunya bernama Herodes Filipus. Ini adalah hal gila karena merebut istri saudara sepupunya. Nah, aneh juga Herodias karena ia tidak merasa malu ketika bersama Herodes Antipas ditegur Yohanes Pembaptis. Dia justru marah dan berniat untuk membunuh Yohanes Pembaptis. Niatnya berhasil di hari ulang tahun suaminya Herodes Antipas. Yohanes Pembaptis menjadi martir.
Ketegaran hati menguasai hidup banyak orang. Banyak pasangan suami dan istri memiliki hati yang tegar sehingga tidak bisa berelasi baik dengan pasangan. Tuhan boleh mengatakan apa yang dipersatukan Allah jangan diceraikan manusia, namun manusia tegar hati sehingga menceraikan pasangannya. Mari kita melawan sikap egois dengan memperjuangkan kasih. Kasih itu segalanya dan harus diperjuangkan setiap terus menerus. Hilangkan ketegaran hatimu, suburkanlah kasih dan kuatkanlah relasi dengan pasanganmu.
PJSDB