Homili Hari Minggu Pekan Paskah V/B
Kis 9:26-31
Mzm 22:26b-27.28.30.31-32
1Yoh 3:18-24
Yoh 15:1-8
“Kamulah Ranting-Ranting dari Pokok Anggur!”
Dua pekan terakhir dalam masa Paskah ini yakni pekan ke IV dan V Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan sekitar dunia hewan dan tumbuhan untuk menjelaskan relasiNya yang intim dengan para muridNya. Pada pekan ke IV Paskah yang lalu, Yesus menggambarkan relasiNya dengan para Murid seperti antara gembala dan domba. Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku”. Pada hari ini Yesus menggunakan dunia tumbuhan untuk menunjukkan relasiNya yang intim dengan para muridNya. Kepada mereka, Ia berkata, “Akulah pokok anggur yang benar, dan BapaKulah pengusahanya. Kamu adalah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia, ia berbuah banyak sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Relasi antara pokok anggur dan ranting-ranting dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menceritakan relasi diriNya dan murid-muridNya. Masyarakat Israel mengerti tentang anggur sebagai tanaman khas di sana dan makna anggur di dalam Kitab Suci. Di dalam Kitab Bilangan 13:20-24 dan Ulangan 6:11 dikatakan bahwa usaha memelihara anggur itu sudah lazim di tanah Kanaan jauh sebelum diduduki Umat Israel. Pegunungan Yudea dan Samaria merupakan lahan yang subur bagi tanaman anggur. Hal ini terbukti dengan banyak tempat pemerasan anggur di sana. Di dalam 1 Raj 4:25 terdapat ungkapan “masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya” menceritakan kehidupan yang penuih kasih dan damai.
Bagaimana proses pemeliharaan tanaman anggur di Israel? Biasanya pada bulan Pebruari dan Maret, ranting-ranting yang tidak berbuah dipangkas oleh tukang kebun. Kadang-kadang ada pohon anggur yang tidak memiliki ranting karena memang tidak berbuah. Tahap pembersihan kedua biasanya dilakukan pada bulan Agustus. Tunas-tunas kecil dipangkas, supaya getah tanaman lebih kuat mengalir ke ranting yang banyak buahnya. Jadi proses memelihara tanaman anggur sehingga menghasilkan buah anggur yang melimpah itu sangat rumit. Perlu kesabaran yang besar dari tukang kebun.
Relasi yang intim antara Yesus dan para muridNya ditandai dengan ungkapan “tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam para muridNya”. Dengan keintiman seperti ini maka para murid akan menghasilkan buah anggur yang banyak. Yah, dari pohonnya kita dapat mengenal buahnya. Yesus sebagai pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting maka tugas kita adalah menghasilkan buah kebaikan, iman, kasih dan damai.
Memahami tugas kita untuk menghasilkan buah-buah anggur yang manis menjadi nyata dalam perbuatan-perbuatan kita. Yohanes dalam bacaan kedua berkata, “Anak-anakku, marilah kita saling mengasihi bukan dengan kata-kata atau dengan lidah tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” Mengapa Yohanes mengatakan demikian? Karena baginya, kita berasal dari Kebenaran (Yesus) dan kita dapat menghadap Allah dengan tenang karena Yesus bersama dengan kita. Hal ini cocok dengan apa yang dikatakan Yesus: “Tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita”. Tugas kita adalah menuruti segala perintahNya, berbuat apa yang berkenan kepadaNya dan percaya kepadaNya. Yohanes mengisyaratkan bahwa orang yang taat adalah orang yang mampu mendengar sehingga dapat mengasihi dengan baik. Nah di sinilah logika berpikir Yohanes: Kita mengasihi Allah karena Allah adalah kasih di dalam Yesus sang Putera, kita menjadi satu dengan Bapa di dalam Roh Kudus.
Cinta kasih menjadi nyata dalam perbuatan dengan menerima semua orang apa adanya, tanpa menolak orang lain karena prasangka atau pikiran negatif terhadap orang lain. Lukas dalam Kisah Para Rasul mengajak kita untuk mewujudkan kasih yang nyata dengan menerima semua orang apa adanya. Para murid memiliki prasangka yang buruk tentang Paulus karena masa lalunya, tetapi Barnabas membantu mereka untuk menerima Paulus dalam komunitas para Rasul. Saulus adalah manusia lama yang sudah mati, yang sekarang adalah Paulus yang baru. Dia yang sudah diterangi oleh Tuhan dalam perjalanan ke Damaskus dan sungguh dia akan menjadi rasul Yesus yang besar. Dengan bantuan Roh Kudus, jemaat gereja Perdana bertambah banyak. Ini adalah karya Allah yang agung.
Beberapa ungkapan inti dalam permenungan kita pada hari ini: Pertama, Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamu adalah ranting-rantingnya”. Gambaran yang sungguh mempersatukan pribadi-pribadi dengan Tuhan sendiri. Terlepas dariNya kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kedua, “Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”. Betapa indahnya setiap orang rindu untuk tinggal bersama Tuhan. Ketiga, “Mengasihi dalam perbuatan di dalam Kebenaran”. Kalau hanya mengatakan mengasihi dapat saja menjadi kata-kata kosong. Lakukanlah perbuatan kasih dan jangan pernah berteriak bahwa anda mengasihi orang! Mudah berteriak bahwa mengasihi tetapi sulit melakukannya dalam perbuatan dan kebenaran. Keempat, “Menghasilkan banyak buah”. Tinggal di dalam Tuhan berarti berusaha menghasilkan banyak buah anggur baru. Tentu saja yang dimaksudkan adalah mewujudkan kasih yang sempurna dan nyata dalam hidup.
Mari kita berpegang teguh pada Yesus sebagai pokok anggur yang benar. Apakah kita berani menjadi ranting-ranting yang baik yang dapat menghasilkan buah yang baik? Ingat: Christian: CHRIST-IAN: Christ, I Am Nothing! Dia adalah segalanya dan bukan kita adalah segalanya. Mari kita juga menerima semua orang apa adanya bukan semua orang ada apanya. Apakah kita berani dan mampu?
Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau adalah pokok anggur yang benar dan kami ranting-ranting yang siap untuk menghasilkan banyak buah. Mampukan kami ya Tuhan supaya namaMu semakin dimuliakan di atas dunia ini karena kami tinggal bersamaMu dan Engkau tinggal bersama kami. Amen
PJSDB