St. Fransiskus dari Asisi
Hari Jumat, Pekan Biasa XXVI
Bar 1:15-22
Mzm 79:1-5.8-9
Luk 10:13-16
Ingatlah Kebaikan Tuhan
Hidup di hadirat Tuhan menjadi bermakna ketika setiap pribadi dapat memeriksa bathinnya hari demi hari dan mengakui dirinya dengan jujur sebagai orang berdosa. Semakin orang menyadari dirinya sebagai orang berdosa, semakin ia memiliki kerinduan untuk dibersihkan dan dikuduskan oleh Tuhan. Para kudus memiliki pengalaman-pengalaman tertentu dalam berelasi dengan Tuhan. Ada yang memulai pengalaman akan Allah dengan pengalaman gelap. Mereka ini belum melihat Tuhan Yesus sebagai terang yang sesungguhnya yang sedang datang ke dunia. St. Fransiskus dari Asisi yang hari ini kita peringati pestanya, memulai masa muda dalam kelimpahan kekayaan. Ia mungkin merasa bahwa harta adalah segalanya. Orang tuanya mendorongnya untuk melanjutkan karya ayahnya sebagai pengusaha kain sutra. Namun situasi hidupnya berubah ketika ia menjadi tawanan perang, mengalami sakit, bergabung dengan para pengemis di Roma dan mendapat penampakkan di Kapel St. Damiano di mana ada suara yang mengatakan: “Fransiskus, pergi dan perbaikilah rumahKu yang akan menjadi puing-puing”. Fransiskus menjawabi panggilan Tuhan dan mengikuti jejak Tuhan Yesus yang meskipun kaya tetapi rela menjadi miskin supaya kita semua memperoleh keselamatan kekal. Ada pergeseran dari pengalaman kegelapan duniawi ke pengalaman akan Allah di mana Fransiskus merasakan terang Kristus yang abadi.
Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini mengarahkan kita untuk mengingat segala kebaikan Tuhan di dalam hidup kita. Umat Israel di hadirat Tuhan mengakui keadilanNya. Mereka juga melihat masa lalu di mana mereka melakukan dosa dan salah di hadirat Tuhan. Apa yang sudah mereka lakukan untuk melawan Tuhan? Mereka tidak taat kepada perintah-perintah dan ketetapan-ketetapan Tuhan. Mereka tidak mendengar suara Tuhan. Tuhan mengutus para nabiNya untuk berbicara dan menyadarkan mereka tetapi mereka tetap jatuh dalam dosa yang sama dengan tidak mendengar para nabi. Dosa lain yang di lakukan oleh Israel adalah mereka menyembah berhala. Mereka menyembah dan berbakti kepada allah lain dengan angan-angan mereka yang jahat. Akibat dari semua dosa yang mereka lakukan adalah bencana dan laknat.
Bangsa Israel diingatkan Tuhan melalui Barukh untuk memeriksa bathin mereka. Hasil pemeriksaan bathin mereka adalah mereka sadar akan keadilan yang Tuhan berikan kepada mereka. Mereka merasa bahwa ada penderitaan dan kemalangan, tetapi mereka juga merasakan banyak berkat dan kebaikan Tuhan yang tiada batasnya. Kita pun disadarkan untuk memeriksa bathin. Setiap kali memeriksa bathin, kita meletakkan Allah sebagai pusat perhatian dan kita menemukan betapa banyak dosa dan salah yang kita lakukan di hadirat Allah yang kudus. Kita menemukan banyak noda yang melekat di dalam hidup pribadi kita. Mengapa demikian? Karena kita manusia yang egois, tidak mau mendengar suara Tuhan dan mentaatiNya. Dengan demikian kita juga tidak akan mencintai Tuhan dengan segenap hati, kekuatan, dan akal budi kita.
Dengan melakukan pemeriksaan bathin, kita dapat menemukan bukan hanya dosa dan salah kita tetapi Allah yang jauh lebih agung, jauh lebih kuat dari dosa-dosa yang kita lakukan. Dialah yang berkuasa untuk mengampuni dosa-dosa kita. Maka di dalam pemeriksaan bathin, kita juga melihat Tuhan Allah dengan segala kebaikan yang Dia kerjakan bagi kita. Ingatlah akan kebaikan-kebaikan Tuhan, bukan hanya mengingat dosa karena Tuhan tidak mengingat dosa-dosa kita. Tuhan hanya melihat iman dan cinta kasih kita kepadaNya. Segala karya agung dari Tuhan dirasakan Israel turun temurun misalnya ketika Ia membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir, peziarahan ke tanah terjanji merupakan tanda kebesaran Tuhan. Tanda bahwa Tuhan melampaui segala dosa dan salah dan Ia yang berkuasa untuk melepaskan semua dosa dan salah manusia. Pengampunan Tuhan memang tiada batasnya.
Tuhan Yesus sudah mengutus 72 muridNya untuk memasuki kota-kota yang akan dikunjungiNya. Mereka pergi berdua-dua, masuk dan keluar kota menghadirkan Kerajaan Allah dalam nama Yesus. Para murid ini tidak melakukan tugasNya sendiri tetapi tugas dan amanat Yesus Kristus. Namun Yesus sendiri mengatakan kepada mereka bahwa Ia mengutus para muridNya seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Banyak kesulitan yang mereka hadapi, misalnya penolakan-penolakan dari orang-orang yang dikunjungi para murid. Itu sebabnya pada hari ini Tuhan mengecam kota-kota seperti: Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Khorazim adalah sebuah kota di atas bukit sekitar tiga kilo meter dari danau Galilea. Kemungkinan Tuhan Yesus selalu pergi ke tempat itu untuk berdoa. Betzaida adalah kampung halaman para nelayan yang segera mengikuti Yesus sebagai murid. Kapernaum adalah kampung halaman Petrus, markas besar Yesus dan para muridNya.
Apa yang terjadi dengan ketiga tempat ini? Orang-orang yang menghuninya menolak kehadiran Yesus dan para muridNya. Memang mereka juga merasakan kasih Tuhan Yesus melalui pengajaranNya dan tanda-tanda heran yang Ia lakukan. Masalahnya adalah mereka tidak percaya kepadaNya. Mereka tidak membuka hati untuk menerima kehadiran Yesus. Sekali lagi apa yang diungkapkan dalam Kitab Baruk dalam bacaan pertama diulangi di sini. Orang-orang tidak mendengar Yesus. Mereka juga tidak mengikuti perintah dan pengajaranNya. Mari kita camkan perkataan Yesus ini: “Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendegarkan Daku, barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku. Dan barangsiapa yang menolak Aku, ia menolak Dia yang telah mengutus Aku” Tuhan Yesus justru memuji kota-kota orang kafir yang jauh lebih terbuka atas kehadiranNya seperti Tirus, Sidon. Di daerah orang kafir ini Yesus diterima dengan baik. Orang lebih terbuka dan percaya kepadaNya.
Sekali lagi Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk berani memeriksa bathin, mengetahui dan menyesali dosa-dosa kita. Semakin kita menyesali dosa-dosa, kita juga akan semakin akrab dengan Tuhan sendiri. Kita akan terbuka untuk menerimaNya, mengikuti segala perintah dan mendengarNya di dalam hidup kita.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, janganlah memperhitungkan dosa kami tetapi perhatikanlah iman gerejaMu, iman kami yang percaya kepadaMu. Amen
PJSDB