Marilah kepada-Ku!
Melalui bacaan Kitab Suci, kita dapat berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus, yang menunjukkan kemurahan hati Bapa kepada para murid-Nya. Pada waktu itu Ia mengenal setiap orang yang datang kepada-Nya. Mereka memiliki abeka persoalan hidup. Ada di antara mereka yang beban hidup yang ringan dan ada juga yang berat. Mereka semua percaya kepada Tuhan Yesus bahwa Ia akan menyembuhkan mereka.
Tuhan Yesus selalu tergerak hati oleh belas kasihan kepada manusia yang berdosa. Kekal abadi kasih setia-Nya kepada manusia. Ia menyapa para murid-Nya: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat 11:28). Para murid-Nya merasakan belas kasih-Nya. Beban yang berat itu perlahan menjadi ringan karena ada Tuhan Yesus yang mau berbagi dengan mereka. Dia juga menyapa kita: “Marilah kepada-Ku!” Apakah kita mendengar dan menyadarinya?
Ia memberikan peneguhan kepada mereka: “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Mat 11:29-30). Tuhan Yesus berempati dengan manusia yang berbeban berat. Ia berjalan bersama dan menyelamatkan mereka. Ada satu hal yang harus kita miliki adalah ketaatan kepada Yesus. Apakah kita taat dan siap berjalan bersama-Nya? Apakah kita sungguh-sungguh mau serupa dengan-Nya?
Masa adven memberi kesempatan kepada kita untuk bersyukur kepada Tuhan karena Ia bermurah hati. Ia rela memikul beban dosa dan salah, yang selalu dengan sadar kita ulangi dalam hidup. Yesus berkorban bagi kita sampai tuntas karena Ia mengasihi kita. Apakah kita mengasihi-Nya? Apakah kita dapat berjalan bersama dan meringankan beban hidup sesama?
PJSDB