Karena anda takut dan tidak percaya!
Pada suatu ketika terjadi gempa bumi di sebuah kota. Ada sebuah gedung sekolah yang hancur. Banyak anak sekolah terperangkap di dalam reruntuhan. Ada seorang ayah yang mencari jalan untuk bisa menyelamatkan anaknya. Ia bekerja seharian namun hasilnya belum cukup. Ia memasuki hari kedua dengan mengganti strategi kerjanya tetapi belum ada tanda-tanda. Pada hari ketiga ia bekerja lagi hingga sore hari. Ia mendengar anjingnya menggonggong. Ia memasang telinganya dan mendengar ada suara anak-anak yang berteriak dari dalam reruntuhan. Ia melanjutkan pekerjaannya dan mengevakuasi anak-anak yang masih bertahan hidup, termasuk putranya. Beberapa bulan setelah peristiwa itu, anaknya di wawancarai oleh sebuah stasiun Televisi tentang pengalamannya terjebak di dalam reruntuhan bangunan sekolah. Ia berkata: “Saya tidak pernah merasa takut karena saya percaya bahwa Tuhan akan mengirim penolong yang tepat untuk membebaskan kami, dan Tuhan mengirim ayahku.”
Kesaksian iman seorang anak kecil ini memang sedehana namun sangat mendalam. Dalam situasi apa saja ia mengolah dirinya untuk tetap sabar dan berharap kepada penyelenggaraan Tuhan. Dan benar, pertolongan Tuhan itu begitu ajaib, melalui tangan orang-orang yang dikasihi-Nya. Ada anak-anak yang tadinya panik dan ketakutan kembali menjadi terbuka dan boleh menerima diri apa adanya di hadapan Tuhan dan sesama.
Penginjil Markus mengisahakan perjalanan Yesus dan para murid ke seberang Danau Tiberias. Ia kelelahan sehingga langsung tidur setelah masuk dalam perahu. Perahunya mendapat angin sakal. Para murid ketakutan, sementara Yesus pulas tidurnya. Para murid membangunkan-Nya karena angin sakal. Ia menghardik angin itu, angin berhenti dan cuaca normal kembali. Para murid takjub kepada-Nya.
Banyak kali kita masih takut dan tidak percaya kepada Tuhan!
PJSDB