Berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Pada hari Minggu Prapaskah kedua ini saya merenungkan perkataan St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Ia mengatakan kepada jemaat di Filipi bahwa Tuhan Yesus Kristus akan mengubah tubuh kita yang fana menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia. Dia mengakhiri perkataannya demikian: “Berdirilah dengan teguh dalam Tuhan”. Bagi jemaat di Filipi, perkataan Paulus ini adalah sebuah warta khabar sukacita. Orang-orang yang sedang mengalami pergumulan dalam hidupnya saat itu merasakan sebuah motivasi yang besar untuk menantikan Tuhan Yesus dalam keindahan kemuliaan-Nya.
Perkataan Paulus juga menjadi sebuah harapan bagi banyak orang dari dahulu hingga sekarang. Ada harapan bahwa pada saat yang tepat, setelah meninggal dunia ini, kita semua akan melewati proses yang sama untuk bersatu dengan Tuhan. Kita semua berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Kematian adalah saudara kembar akan datang, membuka tangannya dan menjemput kita. Dengan demikian, Tuhan Yesus Kristus dengan kuat kuasa-Nya akan mengubah Tubuh kita yang fana ini menjadi tubuh rohani yang dimuliakan, dikuduskan oleh-Nya.
Apa yang harus kita lakukan? Paulus menasihati kita untuk berdiri dengan teguh dalam Tuhan. Tentu Paulus tidak bermaksud bahwa penderitaan dan kemalangan akan berlalu dalam hidup kita. Paulus sendiri menderita seperti Kristus, namun dalam penderitaannya itu ia merasakan kekuatan Tuhan Yesus Kristus.
Segala penderitaan kita saat ini berguna untuk melengkapi penderitaan Kristus yang masih kurang di dalam gereja. Kita semua berdiri dengan teguh di dalam Kristus yang lebih dahulu mengasihi kita semua.
Masa prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk berdiri teguh dalam Tuhan, bertahan terhadap segala godaan untuk menikmati dosa yang sama. Rasakanlah kemuliaan Tuhan!
PJSDB