Mengapa Aleluia tidak dinyanyikan dalam masa Prapaskah?
Baru saja saya menjawab angka 40 hari Prapaskah, seorang yang lain lagi bertanya mengapa Aleluia tidak dinyanyikan selama masa prapaskah?
Inilah Jawabanku:
Arti dari Haleluya
Kata Haleluya atau Aleluia berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “Pujian kepada Yahweh.” Istilah ini lazim dipakai untuk menjelaskan kidung pujian atau paduan suara para Malaikat, karena mereka menyembah dan melayani Allah di Sorga. Para malaikat adalah pembantu Tuhan. Sebagai Pembantu mereka wajib bernyanyi bagi Tuhan. Dengan cara yang sama, penggunaan Haleluya selama Misa kudus merupakan cara kita berpartisipasi dalam ibadah sehingga menyerupai para malaikat di surga. Ini juga mengingatkan kita bahwa Kerajaan Surga sudah didirikan di bumi, dalam bentuk Gereja, dan bahwa partisipasi kita dalam Misa kudus memiliki kemiripan dengan partisipasi di dalam Surga kelak.
Selama masa Prapaskah, fokus kita adalah pada Kerajaan yang akan datang, bukan pada Kerajaan yang sudah datang. Bacaan-bacaan dalam Misa selama masa Prapaskah dan dalam Ibadat Harian berfokus pada perjalanan rohani bangsa Israel dalam Perjanjian Lama menuju kepada kedatangan Kristus, dan keselamatan umat manusia karena kematian dan kebangkitan-Nya. Itu juga yang menjadi perjalanan rohani kita.
Kita juga sedang melakukan sebuah perjalanan rohani, sebuah retret agung menuju kepada Kedatangan Yesus yang Kedua kalinya dan kehidupan masa depan di Surga. Selama masa prapaskah kita tidak menyanyikan lagu untuk memuliakan Tuhan seperti para malaikat tetapi kita justru mengakui dosa kita dan mempraktikkan pertobatan sehingga suatu hari nanti kita juga akan memiliki hak istimewa untuk menyembah Allah seperti para malaikat di surga.
Haleluya Paskah
Pada malam Paskah haleluia akan dimadakan sebanyak tiga kali oleh imam atau daikon dan diikuti serempak oleh seluruh umat dengan meriah. Ini menandakan Tuhan telah bangkit; Kerajaan telah datang; sukacita kita menjadi penuh dan bersama dengan paduan suara para malaikat dan orang kudus, kita juga menyapa Tuhan yang bangkit dengan seruan “Haleluya!”
PJSDB