Tuhanlah yang berkuasa!
Saya pernah berjumpa dengan seorang pemuda yang sedang kuatir dengan hidupnya. Ia mengatakan kepadaku bahwa ia tidak memiliki harapan untuk mencapai sebuah masa depan yang lebih baik lagi. Alasan utamanya adalah ia merasa seolah-olah Tuhan sudah melupakannya. Ia aktif dalam hidup menggereja, rajin berdoa dan berdevosi namun ia tetap merasa tidak dikasihi oleh Tuhan. Ia juga merasa tidak dikasihi oleh sesama yang ada di sekitarnya. Orang memilih diam dan memandangnya dengan penuh keheranan. Akibatnya beberapa kali ia pernah mencoba untuk menghabiskan hidupnya dengan membunuh diri.
Saya mendengar semua perkataannya dengan sabar dan penuh perhatian. Selanjutnya saya tidak memberi nasihat apapun, tetapi mengajaknya untuk berdoa bersama di kapel. Setelah itu saya menyuruhnya untuk kembali ke rumahnya dan akan berjumpa lagi di lain kesempatan. Setelah beberapa bulan saya didatangi lagi oleh pemuda yang sama. Kali ini wajahnya sudah berubah, lebih berseri-seri. Kami berbicara lagi dan dia mengatakan terima kasihnya kepadaku karena telah menyiapkan waktu untuk mendengarnya dan berdoa bersamanya.Sejak pertemuan pertama itu ia merasa percaya diri dan semua prasangkanya dengan terhadap Tuhan dan sesama berubah. Ia bisa menyadari kasih dan kebaikan Tuhan dan sesamanya.
Saya selalu mengingat pengalaman sederhana bersama pemuda ini. Saya sendiri berpikir bahwa ia tidak akan kembali lagi kepadaku karena saya tidak memberi apa-apa kepadanya. Ternyata ia mendapat sesuatu yang lebih yakni ada yang mau mendengarnya dan berdoa bersama.
Pada hari ini saya merasa dikuatkan oleh St. Petrus yang berkata: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1Ptr 5:7). Mengapa kita harus berpasrah kepada Tuhan? St. Petrus berkata lagi: “Allah sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selamanya! Amin” (1Ptr 5:10-11).
Tuhan kita baik dan sungguh baik selamanya.
PJSDB