Hari Rabu, Pekan Biasa XXV
Sebab Tuhan Juga Setia Selamanya
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada sepasang suami istri. Mereka sudah menikah 25 tahun dan memiliki anak-anak yang sudah bertumbuh dewasa. Meskipun sudah jelas di dalam Injil Tuhan Yesus katakan “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikian mereka bukan lagi dua melainkan satu karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia” (Mat 19:5-6). Namun manusia selalu memiliki keterbatasan sehingga jatuh dalam dosa ketidaksetiaan. Tuhan Yesus mengatakan “keduanya menjadi satu daging” merupakan sebuah persekutuan ilahi dalam persekutuan jasmani. Orang hanya bisa setia kalau memiliki iman. Apa yang terjadi dengan pasutri ini? Setelah mencapai dua puluh lima tahun menikah ternyata kalimat “keduanya menjadi satu daging” diuji. Keluarga yang tadinya dinilai bahagia diguncang oleh issue kehadiran pribadi lain di dalam keluarga itu. Benar tidaknya issue hal ini tentu menjadi gejolak tersendiri di dalam keluarga sehingga relasi suami dan istri menjadi tegang. Satu hal yang masih menjadi keyakinan di dalam keluarga adalah ketika sang istri berkata: “Sebab Tuhan juga setia selamanya, saya juga akan setia selamanya”.
Hanya orang beriman yang dapat menerima kenyataan meskipun hanya sebatas issue atau gossip atau sungguh-sungguh nyata ada perilaku tidak setia di dalam perkawinan. Banyak keluarga hancur karena percaya pada issue atau gossip. Tentu pengalaman-pengalaman seperti ini tidak masuk dalam rencana Tuhan. Ini adalah tanda bahwa manusia masih memiliki sikap egois sehingga tidak setia terhadap ikrar yang dijanjikan. Tuhan tidak pernah ingkar janji, hanya manusia yang berkali-kali mengingkari janjinya.
Bacaan pertama hari ini dari Kitab Ezra. Selama beberapa hari ini kita mendapat informasi bahwa para raja Persia yang tidak mengenal dan mengimani Allah Israel seperti Koresh, Darius dan Artahsastra memerintahkan serta mendukung dengan upeti untuk kelancaran pembangunan Bait Allah. Bait Allah juga sudah selesai dan dikuduskan oleh para imam dan Lewi. Kini Bait Allah menjadi shekina atau tempat Allah bersemayam. Semua orang datang dan merayakan Paskah di rumah Tuhan. Sambil memandang Bait Allah, Ezra menyadari kehadiran Allah di tengah-tengah mereka padahal mereka adalah orang berdosa. Bahkan ketika ia menyadari dosa-dosa Israel maka ia mengoyakkan pakaian dan jubah, dan duduk tertegun. Ia berlutut dengan jubahnya yang koyak dengan tangan terangkat ia berdoa supaya Tuhan jangan menjauhi mereka karena dosa dan salah yang mereka lakukan. Ezra adalah figure seorang pemimpin yang ideal. Ia tidak mempersalahkan manusia di hadirat Tuhan tetapi ia memohon supaya semua dosa mereka diampuni. Ia juga menyadari penyertaan Allah ditengah-tengah umat Israel.
Tuhan Yesus di dalam bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk merenung tentang tugas perutusan yang diberikanNya kepada kita. Yesus memanggil para muridNya dan memberi kepada mereka tenaga dan kekuatan untuk mengusir setan-setan dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Tenaga dan kekuasaan itu bermanfaat untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Untuk dapat menjadi pewarta yang baik maka mereka harus hidup sederhana dengan tidak membawa apa-apa dalam perjalanan. Tongkat, bekal, roti atau uang tidak diperbolehkan. Orang dapat memberi diri untuk melayani Tuhan maka pemberian diri itu sifatnya tidak setengah-setangah. Melayani Tuhan dengan sukacita dan total. Orang juga menunjukkan kesetiaan yang besar dalam tugas sebagai misionaris Kristus.
Sabda Tuhan pada hari ini membantu kita untuk bertumbuh sebagai pribadi yang setia kepada Tuhan.Sebagai manusia memang memilik banyak kelemahan, Tetapi di dalam kelemahan-kelemahan itu Tuhan mau menunjukkan sesuatu yang indah yakni mengikutiNya dari dekat, meniru semua teladan hidupnya dan mencapai kekudusan. Tuhan selalu menguatkan kita semua yang lemah untuk menjadi kuat sehingga dapat melayaniNya.Injil Tuhan dapat di kenal hingga ujung dunia kalau kita tekun mendengar, merenungkan dan menjadi pelaku Firman itu sendiri.
Doa: Tuhan kami berterima kasih kepadaMu karena kasih dan kebaikanMu selalu Engkau limpahkan bagi kami semua.