Sebuah nasihat yang berharga
Ada seorang ayah yang suka memberi nasihat kepada kedua anaknya. Anak yang pertama bernama Roni dan kedua bernama Rino. Roni memiliki postur tubuh gemuk maka ia selalu mendapat nasihat ayahnya: “Papa sayang sama Roni. Jagalah kesehatanmu baik-baik.” Rino sering mendapat nilai merah di sekolah maka ayahnya menasihati: “Rino, kamu anak yang paling papa sayang. Papa akan bahagai kalau nilai yang berwarna merah di buku hasil studimu berubah menjadi warna hitam atau biru.” Pesan ini sepertinya sudah disave dalam pikiran ayahnya sehingga setiap ada jesempatan ia selalu mengingatkan Roni dan Rino, secara langsung, dan kadang melalui pesan singkat. Memang rasanya membosankan, apalagi kepada anak remaja seperti Roni dan Rino saat itu. Tapi mereka menerimanya saja.
Lama setelah sang ayah meninggal dunia, kedua bersaudara perlahan-lahan mengingat kembali masa lalu yang begitu indah. Nasihat sang ayah tetap diingat oleh Roni sehingga ia selalu menjaga kesehatan tubuhnya. Ia bangga karena biaya rumah sakit sangat kecil bahkan tidak ada baginya. Rino pun mulai tersenyum karena atas nasihat ayah maka ia tekun belajar dan kini bisa sukses dalam pekerjaannya. Ia sudah bisa hidup dari keringatnya sendiri. Nasihat ayah sudah mulai berbuah pada masa yang tepat.
Tuhan Yesus memberi sebuah nasihat yang indah pada hari ini: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya” (Mrk 9:35). Nasihat ini berasal dari hidup Yesus yang nyata. Dia adalah pemimpin yang melayani. Dia melayani sampai tuntas.
Mari kita membaca nasihat Yesus ini baik-baik sambil merefleksikan diri kita, mengoreksi kalau perlu dan melakukan nasihat ini dalam hidup yang nyata. Tuhan Yesus pasti menolong kita untuk melakukannya dengan sempurna.
PJSDB