Renungan 5 Januari 2012

1 Yoh 3:11-21; Mzm 100:2-5; Yoh 1:43-51

Asli atau Palsu?

Pada suatu ketika saya membeli sebuah alat  sepeda motor. Saya membawa contohnya dan bertanya di sebuah toko apakah menjual alat itu. Tuan toko mengatakan bahwa tokonya menyediakan alat seperti itu bahkan mereka juga memiliki produk terakhir. Ia bertanya kepadaku: “Pak, mau yang asli atau yang palsu?” Saya bertanya, “Memang ada asli dan palsunya?” Ia menjawab: “Selalu ada asli dan tiruan (palsu). Kualitas dan harganya juga beda.” “O.. saya mau yang asli!” demikian jawaban saya.

Yesus memanggil murid-muridnya dengan kekhasan tertentu. Setelah memiliki Yohanes, Andreas dan Petrus, Ia terus mencari murid baru untuk tinggal bersamanya. Dari Sungai Yordan, Ia ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus dan memanggilnya: “Ikutlah Aku”. Filipus bertemu dengan Natanael dan bersaksi: “Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat  dan oleh para nabi yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Natanael bingung dan bertanya dala keraguan:”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth? Filipus mengatakan, “Mari dan lihatlah.”  Natanael pun datang kepada Yesus. Yesus berkata kepadanya: “Lihatlah, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya.” Pengalaman perjumpaan dengan Yesus membuat Natanael percaya dan tinggal bersamaNya. Ia percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Raja orang Israel. Yesus mempertegas identitasnya dengan berkata: “Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat akan turun naik kepada Anak Manusia.”

Kisah Injil ini mengatakan kepada kita bahwa ada dua jenis murid Kristus dalam Gereja saat ini yakni murid  asli dan palsu.

Murid Kristus yang asli adalah mereka yang menjawabi panggilan Tuhan dengan sukacita dan berani bersaksi. Mereka siap menderita kapan saja seperti Kristus demi kebahagiaan sesamanya. Mereka memberi diri secara total dalam perbuatan kasih bukan hanya berkata-kata tentang kasih. Mereka menjadi pemersatu bukan pemisah setiap pribadi. Model yang patut diikuti adalah Abel dalam Perjanjian lama dan Yesus dalam Perjanjian Baru.

Murid yang palsu adalah anti kristus. Mereka adalah bagian dari komunitas tetapi tidak percaya kepada Bapa dan Putera dalam Roh. Mereka berlaku jahat seperti Kain yang tega membunuh Abel saudaranya. Pikiran kotor, suka menggosip (berkata tidak benar). Mereka boleh berkata mengasihi tetapi hanya kata-kata kosong dan tidak nampak di dalam hidupnya. Mereka melayani supaya dipuji. Bila keadaan tidak menguntungkannya mereka akan mundur dari pelayanannya.

Pikirkanlah dirimu sekarang: apakah anda murid yang asli atau palsu? Kalau asli apa yang harus anda lakukan untuk tetap asli. Kalau masih palsu, apa yang harus anda lakukan untuk menjadi asli?

Mari kita saling mengasihi bukan dengan kata-kata tetapi dalam perbuatan dan kebenaran!

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply