Emang Kamu Berdoa?
Selamat berhari Minggu saudari dan saudaraku. Apakah anda sudah beribadat? Apakah anda sudah berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan?
Ada sebuah keluarga yang berangkat bersama-sama ke Gereja untuk beribadat pada pagi hari ini. Mereka masuk ke dalam Gereja, mencari bangku yang tepat untuk melihat ke altar dan mimbar sabda supaya nantinya bisa mendengar dengan baik sabda Tuhan. Setelah mendapat tempat yang tepat, mereka berlutut, menutup mata, mulut mereka komat-kamit mengucapkan doa tertentu. Mereka duduk setelah cukup lama berlutut.
Anak mereka yang masih kecil ikut-ikutan berlutut, mulutnya komat-kamit entah apa yang diucapkannya sampai orang tuanya duduk. Ia memandang ibunya dan bertanya: “Apa yang ibu lakukan?” “Ibu berdoa”, jawab ibunya. “Berdoa itu apa?” tanya anak itu dengan polos. “Ibu sampaikan terima kasih kepada Tuhan karena kita semua masih diberikan hidup”, jawab ibunya. Anak itu mengangguk-angguk, tanda mengerti sesuatu. Ia bertanya kepada bapanya, “Apakah bapa juga berdoa?” “Ya, tentu dong nak. Bapa memohon supaya semua pekerjaan minggu ini diberkati Tuhan”, Jawab bapanya. Ia mengangguk-angguk kemudian duduk dengan tenang. Beberapa menit kemudian ia bertanya kepada ibunya: “Emang bapa dan ibu berdoa?” Ibunya menjawab, “Ya kami berdoa”. Pertanyaan sederhana tetapi bermakna. Emang kamu berdoa?
Pengalaman keluarga ini sederhana namun memiliki makna yang mendalam bagi seorang anak kecil. Ia tidak perlu mendengar banyaknya kata-kata ajakan untuk berdoa tetapi dengan melihat bahwa orang tuanya berdoa, ia belajar untuk berdoa meskipun belum mengerti apa artinya berdoa. Pengalaman ini kiranya meneguhkan keluarga-keluarga untuk meluangkan waktu supaya berdoa bersama.
Paulo Coelho pernah berkata: “Luangkan waktu sejenak saja untuk berdoa mengucap syukur, penderitaan akan berlalu, sukacita akan bertahan”.
PJSDB