Bunda Maria dipersembahkan
Dan 1:1-6.8-20
Mzm/Dan 3: 52.53.54.55.56
Luk 21: 1-4
Luk 21: 1-4
Berikanlah segalanya untuk Tuhan
Tuhan Yesus mengingatkan para muridNya untuk tidak mengikuti kebiasaan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang sering menyombongkan diri mereka dengan menerima salam di pasar, berpakaian yang khusus supaya dikenal orang, atau duduk di tempat-tempat terhormat (Luk 20: 46-47). Untuk memperjelas pengajaranNya ini, Yesus mengambil contoh seorang janda miskin yang ikut memberi persembahan sesuai intensinya di dalam Bait Suci.
Di dalam lingkungan yang berbudaya patriarkal, para janda patut dibantu dengan santunan tertentu karena mereka dianggap kehilangan yang paling berharga yakni suami. Dengan demikian dia memiliki ketergantungan pada sesama dan sesama memiliki tanggungjawab untuk memeliharanya. Para janda dan anak-anak yatim piatu menurut Taurat patut diperhatikan dengan baik (Kel 22:22;Ul 14:29).
Ketika mengamati semua orang yang mempersembahkan persembahan di dalam Bait Suci, Yesus melihat semua orang kaya mengisi 13 kotak persembahan di dalam Bait Suci dengan bangga sambil memperlihatkan berapa banyak uang yang mereka persembahkan. Sementara janda miskin ini mempersembahkan dua peser yaitu duit yang nilainya sama dengan membeli satu porsi makan. Dia hanya punya dua peser, tak ada lagi uang yang lain. MakaYesus mengatakan bahwa janda ini memberi seluruh yang dimilikinya. Logikanya: setelah ini dia akan makan apa? Sebetulnya janda ini tahu bahwa kalau dia memberikan semua uang yang dimilikinya maka nantinya dia juga akan menerima santunan dari orang lain.
Fokus dari pengajaran Yesus bukan semata-mata terletak pada sikap janda miskin yang memberi segalanya. Apa yang dilakukan janda itu adalah aturan dalam agama sebagai orang Yahudi dan harus dipatuhi. Yesus justru lebih menekankan pada iman dan harapan sang janda itu pada Tuhan. Janda itu memberi seluruh nafkahnya karena dia percaya Tuhan pasti akan membantu. Dengan demikian janda mengharapkan berkat baru atau penyelenggaraan ilahi dari Tuhan melalui para petugas Bait Suci. Dia memberi segalanya karena dia punya harapan bahwa Tuhan akan mencukupkan kebutuhannya. Pada saat yang sama, Yesus juga meneguhkan para rasulNya yang telah meninggalkan segalanya untuk mengikutiNya. Sikap lepas bebas ini membuat mereka menaruh harapan pada penyelenggaraan ilahi. Hidup mereka seluruhnya dicukupkan oleh Tuhan.
SabdaTuhan hari ini mengingatkan kita untuk bersikap sebagai seorang anawim yang berharap pada Tuhan. Jaminan hidup kita tidak tergantung pada kekayaan, kuasa dan prestasi. Apabila kita mau memberi sesuatu jangan menunggu sampai berkelimpahan, tetapi berikanlah apa yang kita miliki sekarang dan Tuhan akan mencukupkannya. Janda itu memberi seluruh yang ia miliki, para rasul memberi segalanya untuk Tuhan dan mengikutiNya setiap hari. Dan bagaimana dengan kita? Kita perlu menunjukkan kesetiaan kita sebagai anak-anak Tuhan seperti yang dilakukan oleh Daniel, Hananya, Misael dan Azarya. Kesetiaan dalam iman membuat kita mampu berbagi dengan Tuhan dan sesama.
Di samping keempat orang di atas, Bunda Maria dan para Rasul juga menjadi model pribadi yang memberi dirinya sampai tuntas untuk Tuhan. Mereka tak pernah kekurangan dalam hidup. Apakah kita juga dapat menyerupai Bunda Maria dan para Rasul?
Doa: Tuhan kuatkanlah kami, semoga kami mampu mempersembahkan diri kami kepadaMu. Amen.
PJSDB