Uomo di Dio: Harga Seulas Senyuman

Harga Seulas Senyuman! Pada pagi ini saya pergi ke bengkel mobil untuk perawatan rutin. Dalam perjalanan ke bengkel saya iseng membaca status Facebook teman-teman. Ada seorang menulis status Facebooknya begini: “Para pria itu dari sananya tidak murah senyum dibandingkan dengan para wanita.” Saya membacanya sambil tersenyum dan berkata dalam hati “Tidak semua pria itu tidak […]

Food For Thought: Air berahmat…

Air telah naik melampaui gunung-gunung… Salah seorang pembaca www.pejesdb.com hari ini berkomentar bahwa Mazmur Tanggapan hari ini benar-benar terpenuhi. Saya bertanya mengapa terpenuhi? Ia mengatakan bahwa dalam Mazmur 104, dikatakan bahwa Tuhan menyelubungi bumi dengan samudra dan air telah naik melampaui gunung-gunung. Di Jakarta, sejak semalam Tuhan menurunkan hujan dan banjir menutupi semua jalan, airnya […]

Homili 4 Februari 2015 (Dari Mazmur Tanggapan)

Hari Rabu Pekan Biasa IV Ibr. 12:4-7,11-15 Mzm. 103:1-2,13-14,17-18a Mrk. 6:1-6 Kasih Tuhan itu abadi bro! Ada sekelompok bapa-bapa sedang berbincang-bincang tentang kehidupan dan pekerjaan mereka masing-masing. Salah seorang bapa membagi pengalaman pergumulannya dalam hidup berkeluarga. Ia merasa bahwa keluarganya sedang tidak harmonis. Komunikasi dengan pasangan hidupnya mulai beku. Setelah merenung, ia bertanya-tanya kepada Tuhan […]

Food For Thought: “Apa yang kalian cari?”

Apa yang kalian inginkan? Pada permulaan Injil Yohanes, kita menemukan beberapa hari penting di mana Yohanes Pembaptis berusaha membawa para muridNya untuk mengikuti Yesus. Ia dan dua orang muridNya sedang berdiri ketika Yesus lewat di depan mereka (Yoh 1:35-36). Secara fisik Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus kepada para muridnya: “Lihatlah Anak Domba Allah”. Kedua murid yaitu […]

Food For Thought: Roh jahat saja mengenal Yesus

Wah, roh-roh jahat saja mengenal Yesus! Salah seorang sahabat pernah membagi pengalamannya. Ia mengaku sebelum mengenal Yesus lebih dalam, ia selalu meragukanNya. Ia bahkan mengakui bahwa dirinya “terpaksa” dibaptis dewasa dan hendak mengembalikan surat baptis ke Gereja. Tetapi situasi berubah ketika dia menghadiri sebuah perayaan Ekaristi. Romo yang memimpin perayaan itu mengatakan bahwa seharusnya kita […]

Food For Thought: Kamulah yang harus memberi mereka makan!

Give them some Food Yourselves! Ini adalah kalimat yang mengesankan saya kalau membaca perikop Injil tentang mukjizat yang dilakukan Yesus ketika menggandakan Roti dan Ikan. Roti menjadi sebuah simbol yang penting ketika kita merenungkan tentang Ekaristi. Tentu saja ini erat hubungannya dengan Tubuh Yesus sendiri. Ketika mengangkat Roti, Ia mengatakan: “Inilah TubuhKu yang diserahkan bagi […]

Food For Thought: מרנא תא (maranâ thâ)

מרנא תא (maranâ thâ) Sejak hari Senin, Pekan Biasa XXXIII hingga hari ini Sabtu, Pekan Biasa XXXIV, liturgi Gereja Katolik membantu kita untuk membaca Kitab Suci dalam Ekaristi dari Kitab Wahyu. Di dalam Kitab ini terdapat tujuh seri yang masing-masingnya terdapat tujuh unsur yang terbagi dalam empat bagian besar yakni pertama, tujuh pesan kepada jemaat-jemaat […]

Homili 30 September 2014

Hari Selasa, Pekan Biasa XXVI St. Hironimus Ayb 3:1-3.11-17.20-23 Mzm 88:2-3.4-5.6.7-8 Luk 9:51-56 MataNya Mengarah ke Yerusalem Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Peringatan St. Hironimus. Bagi kita di Indonesia merupakan hari terakhir Bulan Kitab Suci Nasional. Umat di Keuskupan Agung Jakarta merenung dan berbagi sabda dengan tema: “Hidup untuk melayani” yang diambil dari […]

Food For Thought: Sekolah Ketaatan

Sekolah Ketaatan Food For Thought hari ini berjudul: “Sekolah Ketaatan”. Sumber Inspirasinya adalah perkataan Musa: “Maka sekarang hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan  kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu”. Hidup kristiani adalah hidup penuh dengan ketataatan. St. Petrus berkata: […]

Homili 30 Januari 2014

Hari Kamis, Pekan Biasa II 2Sam 7:18-19.24-29 Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14 Mrk 4:21-25   Daud tidak hanya menari, Ia juga berdoa   Raja Daud dikisahkan menari dengan penuh suka cita dan kekuatan di depan Tabut Perjanjian. Ia bersukacita karena mengalami kasih dan kemurahan Tuhan di dalam hidupnya. Ia hanya seorang gembala sederhana tetapi Tuhan sudah memilihnya menjadi […]