Sequela Christi
Ada seorang sahabat yang mengatakan kepadaku: “Mati atau hidup saya akan tetap mengikuti Yesus.” Dia mengatakan bahwa perkataan ini sudah diuji ketika mengalami pergumulan dalam hidupnya. Dia memilih bersama Yesus atau meninggalkanNya dan mencari sang Ilahi di tempat yang lain. Ternyata baginya, Yesus itu segala-galanya. Ia berjanji kepadaNya untuk mengikutiNya dari dekat.
Masing-masing orang memiliki pengalaman Sequela Christi. St. Yohanes memulai perjalanan bersama Yesus ketika mendengar perkataan Yohanes Pembaptis: “Lihatlah Anak Domba Allah.” Sejak saat itu Yohanes mengikuti Yesus dan tinggal bersamaNya. Dia tidak hanya mengikuti tetapi tinggal bersamaNya. St. Paulus memulai pengalaman mengikuti Yesus ketika dalam perjalanan ke Damaskus di mana ia melihat cahaya yang kuat, namanya pun dipanggil, sempat menjadi buta beberapa hari dan mengubah seluruh hidupnya. Ia tinggal dan berjalan bersama Yesus. Prinsipnya: “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Flp 1:21) karena itu “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” (1Kor 9:16).
Penginjil Matius bersaksi bahwa ketika Yesus tampil di Galilea untuk menyerukan pertobatan, mengajar, memberitakan Injil dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan maka banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem, Yudea dan seberang sungai Yordan. (Mat 4:25). Secara geografis mewakili seluruh dunia. Orang-orang dari daerah Yahudi dan bukan Yahudi datang kepada Yesus untuk disembuhkan. Anda dan saya juga ikut berbondong-bondong menuju kepada Yesus. Sequela Christi berarti menyerupai Yesus Kristus. Apakah kita bisa?
P.John, SDB