Kuasa yang menyembuhkan!
Saya pernah memperhatikan seorang anak yang menangis histeris, seperti sedang ketakutan. Ibunya kelihatan agak bingung tetapi dengan tangannya ia menjamah kepala dan membelai-belai pungung anaknya. Perlahan-lahan anak itu menjadi tenang dan tidur dalam pelukan ibunya. Tuhan memang menciptakan tangan untuk tujuan-tujuan mulia yakni tangan untuk memberkati, tangan untuk menjamah dan menyembuhkan, tangan untuk meneguhkan mereka yang sedang berbeban berat.
Penginjil Lukas mengisahkan kuasa Yesus dan jamahan tangan kasihNya. Ketika Yesus dalam perjalanan ke rumah Yairus untuk menjamah dan menyembuhkan putrinya yang berusia 12 tahun, ada seorang wanita yang sudah 12 tahun menderita pendarahan menggunakan kesempatan untuk menjamah jubah Yesus dan keluarlah kuasaNya yang menyembuhkan. Ketika tiba di rumah Yairus, Yesus menjamah putri Yairus yang sudah meninggal. Ia membangunkannya dengan berkata “Talita kum”.
Wanita yang mengalami pendarahan menjamah jubah Yesus dan menjadi sembuh. Sebenarnya menurut hukum Taurat, wanita itu menajiskan Yesus karena dia berdarah-darah menyentuh Yesus yang bersih (Im 15:25,27) tetapi jamahan wanita ini justru menyembuhkan dirinya sendiri (Mrk 5:29). Menjamah Yesus tidak sama dengan menjamah orang lain di dunia ini.
Yesus tiba di rumah Yairus. Ia menjamah anak perempuan yang sudah meninggal (Mrk 5:41). Menurut hukum Taurat, Yesus dengan sadar menjamah jenasah maka Yesus menjadi najis (Bil 19:11), padahal anak perempuan yang dijamah Yesus itu bangkit dari kematiannya. Jamahan Yesus tidak sama dengan jamahan siapa pun di dunia ini. Inilah kuasa Yesus yang menyembuhkan dan menghidupkan.
Kita juga membutuhkan kuasa Yesus di dalam hidup ini. Ekaristi merupakan kesempatan bagi kita untuk mendapat jamahan dari Tuhan. Kuasanya menyembuhkan jiwa dan raga kita.
PJSDB