I will never forget you my people
Permenungan berikut ini saya ambil dari lirik lagu yang bersumber pada Kitab nabi Yesaya: “I will never forget you my people, I have carved you on the palm of My hand, I will never forget you, I will not leave you orphaned, I will never forget my own… Does a mother forget her baby, Or a woman the child within her womb, Yet even if these forget,Yes even if these forget, I will never forget my own.” Ketika mendengar lirik lagu ini saya membayangkan wajah Allah yang penuh belas kasih, yang begitu setia terhadap manusia yang berdosa.
Yesaya menggambarkan situasi manusia saat itu yang kiranya mirip dengan manusia saat ini. Banyak orang suka mengajukan protes melawan Tuhan karena pengalaman-pengalaman tertentu di dalam hidupnya. Misalnya, ada yang mengalami penderitaan dan kemalangan, kematian orang yang dikasihi, musibah atau malapetaka tertentu yang lewat dalam kehidupannya. Pertanyaan klasik pun muncul dalam pikiran mereka: “Kalau Allah itu mahabaik, mengapa Ia membiarkan semuanya ini terjadi.”
Orang Israel selalu bersungut-sungut dan mempertanyakan kebaikan Allah. Mereka bahkan berkata: ”Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhan telah melupakan aku.” (Yes 49:14). Terhadap sungut-sungut manusia ini Tuhan berkata: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak meyanagi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.” (49:15).
Tuhan tidak pernah melupakan anda dan saya. Mengapa? Daud memberi jawaban yang tepat: “Karena Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Ia baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya” (Mzm 145: 8-9). Mari bersyukur atas kebaikan Tuhan bagi anda dan saya.
PJSDB