Let’s Change!
Judul permenungan kita pada akhir hari ini adalah “Let’s Change”. Saya terinspirasi dengan buku karangan Profesor Rhenald Kasali berjudul Let’s Change yang diterbitkan Kompas pada tahun 2014 yang lalu. Ia mengatakan bahwa seberapa pun jauh jarak yang telah ditempuh, perubahan tetap harus dimungkinkan. Untuk itu beliau membahas hal-hal penting menyangkut perubahan, leadership, manajemen, pendidikan, ekonomi, birokrasi, pariwisata dan sosial masyarakat. Satu kata yang merangkum isi buku ini adalah keberanian untuk berubah!
Masa prapaskah merupakan masa yang menuntut keberanian untuk berubah. Perubahan kiblat hidup kita hanya tertuju kepada Tuhan saja. Untuk itulah kita mau bertobat dan wujud pertobatan itu adalah dengan melakukan perbuatan amal kasih kepada sesama, berdoa dengan tekun dan berpuasa. Nah, Tuhan sudah membimbing kita melalui SabdaNya supaya kita berubah dari gelap menjadi terang, dari malas menjadi rajin, dari hidup dalam dosa menjadi hidup dalam kasih Tuhan. Apakah kita berani berubah?
Tokoh perubahan kita hari ini adalah אַבְרָהָם (Avraham). Sebelum dipanggil Tuhan ia bernama Abram, artinya Bapa yang diagungkan (Exalted Father). Tuhan mengubah namanya menjadi Abraham, artinya Bapak banyak bangsa.
Tuhan memiliki insiatif untuk mengubah hidup manusia. Ia mengutus para nabi untuk mengubah hidup manusia melalui nubuat-nubuat. Tuhan Yesus Kristus menghadirkan Kerajaan Allah dalam Kata dan Karya untuk mengubah hidup manusia. Perubahan lebih dirasakan oleh kaum pendosa. Tuhan menghancurkan dosa tetapi mengasihi manusia pendosa. Mari kita berubah!
PJSDB