Tuhanlah Pelindungku (Mzm 71: 1-6.15.17)
Seorang sahabat selalu bersyukur kepada Tuhan ketika melewati gedung pencakar langit itu. Beberapa tahun yang lalu ia bekerja di lantai keduapuluh gedung itu. Pada suatu hari terjadi kabakaran hebat di lantai ke sembilan belas. Semua orang berusaha menyelamatkan dirinya. Keadaannya saat itu sedang hamil tua maka ia juga berusaha turun tangga darurat. Ia sangat bersyukur kepada Tuhan karena semua orang yang berlarian itu tidak menabraknya. Ketika tiba di lantai dasar, api sudah merambat ke lantai-lantai berikutnya. Baginya, Tuhan telah melakukan pekerjaan besar untuk dirinya dan anak yang ada di dalam kandungannya.
Setiap orang bisa mengalami pengalaman tertentu yang sulit untuk bisa dijelaskan dengan akal budi manusia. Tuhan melakukan campur tangan yang besar dalam kehidupan manusia dan segala permasalahan yang sedang dihadapinya. Pengalaman sahabat di atas hanyalah salah satu pengalaman yang masih biasa saja. Ada sesama lain yang mungkin memiliki pengalaman yang lebih berat.
Daud pernah merasakan berbagai kesulitan dan pergumulan dalam hidupnya. Di saat-saat yang sulit, ia hanya berharap kepada Tuhan. Ia tidak merasa sebagai raja yang perkasa di Israel. Di hadapan Tuhan Allah, Daud tetaplah manusia yang lemah yang mengharapkan kasih, kemurahan dan kuasa Tuhan. Ia berdoa: “Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!” (Mzm 71:1-2). Daud percaya bahwa hanya kepada Tuhanlah ia mendapatkan pertolongan dan keselamatan.
Tuhan menjadi pelindung bagi Raja Daud dari bahaya dan musuh-musuh. Ia percaya bahwa Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa, melebihi kekuatan apa pun di dunia ini. Oleh karena itu ia merasakan kuasa Tuhan yang kuat dan bisa melepaskannya dari kuasa orang fasik. Daud berdoa: “Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.” (Mzm 71:3-4). Tuhan sebagai penyelamat itu laksana gunung batu yang kokoh, sebagai tempat untuk berteduh dan melindunginya dari panas dan dingin. Ketika kita mengalami gangguan, adanya musuh-musuh, kita harus mengandalkan Tuhan sebagai gunung batu dan keselamatan kita.
Tuhan sebagai pelindung, Ia juga menjadi harapan bagi semua orang untuk memperoleh keselamatan. Daud merasakan sendiri bagaimana pertolongan Tuhan itu selalu tepat pada waktunya. Dalam derita apapun, Tuhan pasti hadir dan meringankan segalanya. Daud berkata kepada Tuhan: “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.” (Mzm 71:5-6). Daud percaya bahwa dari awal kehidupannya, Tuhan sudah berjanji untuk melindungi dan menyelamatkannya. Hanya Tuhan Allahlah yang diharapkan dan layak untuk dipuji dan disembah oleh manusia.
Bagi Daud, Tuhan tetaplah sumber keselamatan kita. Daud mengalami dan merasakan keselamatan dari Tuhan sehingga ia juga berani bersaksi tentang keselamatan yang datang dari padaNya. Ia berdoa: “Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.” (Mzm 71:15.17).
Mazmur Tanggapan ini membantu kita untuk merenungkan kasih dan kebaikan Tuhan di dalam diri Yesus PuteraNya. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat dan Penebus kita. Hanya pada Dialah penebusan berlimpah-limpah. Manusia diselamatkan dari dosa dan kematian kekal. Kita patut bersyukur kepada Tuhan atas kasihNya yang tiada berkesudahan ini.
PJSDB