Ringkasan Bacaan Hari Raya Tubuh dan darah Kristus 2022

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Kej. 14:18-20
Mzm. 110:1,2,3,4
1Kor. 11:23-26
Luk. 9:11b-17

Kita berada di hari Minggu II sesudah Pentakosta dan kita merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Nama lain dari pest aini: Corpus Christi. Ekaristi menjadi sumber dan puncak kehidupan beriman Gereja. Ekaristi menjadi kenangan sebagaimana dikatakan Yesus dalam malam perjamuan terakhir: “Lakukanlah ini untuk mengenangkan daku”. Kita mengenangkan Kristus yang mengasihi kita sampai tuntas dengan memberi tubuh dan darah-Nya sabagai manakan dan minuman rohani.

Bacaan I: Kej 14:18-20

Kita berjumpa dengan dua sosok:
• Sosok pertama adalah Melkisedek raja Salem. Dia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Dia seorang imam agung yang melayani. Caranya: Ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Dia juga membawa roti dan anggur bagi Abraham.
• Sosok kedua Abraham: bapa segala bangsa. Dia mempersembahkan kepada Melkisedek seperepuluh dari jarahannya. Abraham diarahkan kepada keselamatan yang akan datang dari tahta Daud. Daud dianggap sebagai imam seturut peraturan Melkisedek. Ini juga merupakan persiapan untuk menyonsong Yesus sang imam Agung kita.

Bacaan II: 1Kor 11:23-26

• Teks tertua mengenai Ekaristi dala Kitab Suci Perjanjian Baru.
• Paulus menampilkan kembali pengalaman para rasul pada malam perjamuan terakhir di mana Yesus berekaristi bersama mereka. Ia sebagai pemimpin mereka mengambil roti, mengucap syukur atasnya dan membagi-bagikannya kepada para murid seraya berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Sesudah makan Yesus mengambil piala dan berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Dia mengakhiri perkataan-Nya: “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.”
• Paulus mengulangi perkataan Kristus tentang Ekaristi: Roti adalah Tubuh Kristus sendiri. Yesus berkata: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Yesus juga berkata: “Siapa yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia.”
• Paulus juga mengulangi perkataan Yesus bahwa anggur di dalam cawan adalah darah Kristus sendiri.
• Ekaristi adalah kenangan akan paskah Kristus. Perkataan ini sangat bermakna: “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.”
• Ekaristi dirayakan oleh Yesus sendiri sebagai Imam Agung. Dia tidak mempersembahkan hewan korban tetapi diri-Nya sendirim, tubuh dan darah-Nya.

Bacaan Injil: Luk 9:11b-17
• Kisah Yesus menggandakan Roti dan Ikan. Ini adalah sebuah Ekaristi yang hidup yang dirayakan sendiri oleh Yesus di padang gurun. Yesus sebagai imam agung!
• Yesus memulai dengan penyembuhan-penyembuhan hingga menjelang malam.
• Para murid mengambil jalan pintas yaitu meminta Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pulang.
• Yesus mengajar mereka untuk berbagi dengan mereka yang sangat membutuhkan dengan berkata: “Kamu harus memberi mereka makan”. Cara berbagi adalah dengan bersyukur atas sedikit yang mereka miliki dan memberikannya kepada orang yang sangat menbutuhkan. Sedikit yang mereka miliki adalah 5 roti dan dua ikan.
• Yesus berekaristi: Mengambil roti dan ikan, menengadah ke langit dan mengucap berkat, membagikan kepada para murid untuk membagikannya kepada semua orang yang sedang lapar.
• Semua orang makan sampai kenyang dan sisanya adalah dua belas bakul penuh.
• Ekaristi adalah kesempatan untuk mengenang kembali paskah Kristus dan kesempatan untuk berbagi dengan orang lain. Dari sedikit yang dimiliki bisa memuaskan banyak orang bahkan ada sisanya.

Hubungan ketiga bacaan ini:
• Tuhan Yesus adalah imam Agung kita. Dia berekaristi dengan diri-Nya sendiri, tubuh dan darah-Nya menjadi makanan rohani yang menghidupkan.
• Semangat berbagi itu penting dan harus. Abraham dan Melkisedek sambil berbagi. Yesus dan para murid saling berbagi dalam malam perjamuan terakhir. Para murid diajar untuk saling berbagi dengan orang lain. Hasilnya adalah kepuasan .

Dampaknya bagi kita:
• Meningkatkan semangat untuk berbagi dengan sesama yang sangat membutuhkan.
• Menjadi manusia ekaristis: siap diambil, diberkati dipecahkan, dibagi-bagikan sehingga memuaskan sesama manusia.
• Semangat untuk berkurban.