Pentingnya Sakramen Tobat
Santo Yohanes Bosko membuat metode kateketiknya kepada kaum muda dengan berpusat pada dua Sakramen yakni sakramen Rekonsiliasi dan Ekaristi. Dia sangat bersemangat dalam mempromosikan penerimaan kedua sakramen ini. Berkenaan dengan perayaan pertobatan santo Paulus hari ini, saya ingin memfokuskan perhatian kita pada aspek pertobatan pribadi kita melalui Sakramen Tobat.
Santo Yohanes Bosko menyadari bahwa anak-anak di oratoriumnya harus menghadapi situasi kehidupan yang sulit dan membuat pilihan radikal dalam mengikuti Kristus di tengah-tengah dunia abad kesembilan belas di mana mereka hidup. Sebab itu, pelajaran-pelajaran Don Bosko berkaitan dengan iman sangat menuntut dan menantang untuk demi memenuhi kebutuhan kaum muda saat itu. Dia berbicara langsung tentang keselamatan, dan tentang keabadian yang bahagia atau tidak bahagia tergantung pada bagaimana kaum muda menjalani hidup mereka mulai saat ini di dunia. Don Bosko memperjuangkan kekudusan kaum muda dengan cara yang berani. Pilihan yang salah dapat membawa kita ke jalan menuju kematian, terlebih lagi bagi kaum muda, yang penuh semangat dan tidak berpengalaman. Kaum muda perlu sering mengalami pengampunan dari Tuhan sehingga mereka dapat kembali ke dalam persekutuan dengan Tuhan. Tujuannya adalah untuk selalu mengingatkan kaum muda akan kasih Allah kepada mereka dan tugas mereka untuk menunjukkan kasih itu dengan hidup kudus.
Don Bosko pernah berkata: “Kemalasan yang kadang-kadang kamu rasakan, ketidakpastian untuk pergi mengaku dosa, kebiasaan menunda pengakuan dosa dari hari ke hari adalah tanda bahwa masih ada begitu banyak godaan iblis di dalam dirimu. Dengan mengetahui betapa kuat dan manjurnya Sakramen Tobat yang sering anda lakukan dalam mengatasi kelemahan-kelemahanmu, iblis akan menggunakan segala cara yang ia ketahui untuk menjauhkanmu dari sakramen Tobat itu” (Riwayat Hidup Fransiskus Besuko).
Awal mulai perjalanan kaum muda menuju kekudusan adalah dengan undangan dan komitmen pribadi untuk bertobat dengan membuat Pengakuan Dosa yang baik berdasarkan penyesalan dan tekad yang teguh. Yohanes Bosko memberikan dirinya sepenuhnya kepada anak-anak di oratoriumnya sebagai Bapa Pengakuan dan ia menuntut mereka untuk memberikan segalanya sebagai balasannya. Bagi Don Bosko, harapan, belas kasihan, dan Pengakuan dosa adalah identik. Agar seorang anak muda dapat bertumbuh menjadi hamba Tuhan yang setia dan penuh sukacita, ia harus mengembangkan ketenangan jiwa dan ketenangan di tengah-tengah dunia yang hanya dapat dicapai melalui Sakramen Tobat.
Don Bosko konsisten menghadirkan Sakramen Tobat karena ia tahu bahwa kaum muda sering kali tidak peduli. Mereka bisa antusias dengan pengalaman rohaninya, namun mereka juga mudah patah semangat atau lemah dalam kemauan. Jadi mereka membutuhkan orang-orang yang mengingatkan mereka akan komitmen mereka dan membantu mereka untuk tidak menyerah pada kegagalan yang mereka alami sebelumnya.
Kita perlu mendapatkan kembali hal ini dalam pelayanan dan katekese kaum muda. Kita perlu menolong kaum muda untuk mengetahui bahwa Allah mengasihi mereka dan hanya menghendaki bahwa tidak ada yang lain selain kebahagiaan kekal mereka. Mengembangkan sebuah katekese yang baik tentang Pengakuan Dosa akan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi warga negara yang jujur dan orang-orang Kristen yang baik.
Saya menutup renungan hari ini dengan mengutip perkataan Don Bosko ini: “Sekarang izinkan saya menceritakan sesuatu tentang Sakramen Tobat. Untuk memetik buah dari sakramen ini, tidaklah cukup hanya dengan sering datang mengaku dosa. Seseorang juga harus dengan jujur berusaha untuk tidak berbuat dosa lagi. Secara umum, pergilah ke pengakuan dosa sebulan sekali, dan tidak lebih dari sekali seminggu, kecuali bapa pengakuan Anda menyarankannya, agar Anda tidak menyulitkan orang lain untuk menemukan waktu untuk pengakuan dosa. Mengenai Ekaristi Kudus, terimalah sesering mungkin, sesuai dengan nasihat bapa pengakuan, kapan pun hati nurani Anda bebas dari dosa.” Don Bosko sering bertanya kepada anak-anak mudanya: “Apakah Anda ingin menjadi orang-orang kudus? Inilah rahasianya: pengakuan dosa adalah kuncinya; keyakinan pada pengakuan dosa Anda adalah kuncinya. Inilah cara Anda membuka gerbang surga.”
Santo Yohanes Bosko, doakanlah kami. Amen
P. John Laba, SDB