Garis Besar Homili Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus

HARI RAYA KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS
Kis. 1:1-11
Mzm. 47:2-3,6-7,8-9
Ef. 1:17-23
Mrk. 16:15-20

Tema: Kenaikan Kristus dan Kita

Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus dirayakan 40 hari setelah Paskah dalam agama Kristen ritus Timur dan Barat sejak abad ke-4. Sebelum masa itu, Kenaikan diperingati sebagai bagian dari perayaan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta.

Bacaan I: Kis. 1:1-11

* Santo Lukas mengawali Tulisannya yakni Kisah Para Rasul dengan menyapa Teofilus. Teofilus (θiˈɒfɪləs) adalah nama atau gelar kehormatan dari pribadi yang menjadi tujuan penulisan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul (Luk 1:3, Kis 1:1). Diperkirakan bahwa kedua kitab ini ditulis oleh penulis yang sama, dan sering dikatakan bahwa kedua kitab ini pada mulanya merupakan satu kesatuan.
* Fokus cerita: tentang peristiwa Yesus, dalam hal ini segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan selama masih berada di dunia hingga diangkat ke surga.
* Relasi Yesus dan para Rasul-Nya: Yesus menampakkan diri, membuktikan diri-Nya singguh hidup dalam tanda-tanda, berbicara dengan para Rasul-Nya tentang Kerajaan Allah.
* Dimensi misioner: Yesus meminta para Rasul untuk tetap tinggal di Yerusalem sambil menantikan Roh Kudus yang dijanjikan Bapa. Roh Kudus yang turun akan memampukan mereka untuk bersaksi sampai ke ujung dunia, bukan hanya di Yerusalem dan di Yudea saja.
* Kesaksian: Yesus terangkat ke surga di hadapan sekaligus disaksikan para Rasul-Nya.
* Yesus sungguh naik ke surga dan akan datang kembali.

Pesan Bacaan I:
* Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia.
* Peristiwa Yesus sungguh nyata dalam peristiwa Inkarnasi dan Paskah. Dalam kenaikan Tuhan Yesus, sang manusia Yesus naik ke surga, dengan demikian Ia menyatukan surga dan bumi. Maka peristiwa kenaikan tubuh Yesus menggenapi peristiwa inkarnasi. Dalam inkarnasi, Kristus mengambil rupa manusia; dalam kenaikan, Ia membawa sifat kedagingan itu ke surga.

Bacaan II: Ef 1: 17-23

* Penguatan jemaat dalam doa: Santo Paulus memohon kepada Allah Bapa yang Mahamulia untuk menganugerahkan kepada jemaat di Efesus Roh hikmat dan Wahyu supaya mereka mampu mengenal pribadi Allah Tuhan kita Yesus Kristus. Jemaat memiliki pemahaman mereka akan pengharapan akan panggilan Allah bagi diri mereka.
* Sosok Allah yang kita imani: betapa kaya kemuliaan-Nya, betapa hebat kuasa-Nya. Dia adalah Allah Bapa sendiri yang memiliki kekuatan untuk membangkitkan Yesus Kristus.
* Persekutuan antara Bapa dan Putera dalam Roh Kudus sungguh nyata. Bapa menciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu itu diletakkan Allah Bapa di bawah kaki Kristus. Allah sendiri memberikan Yesus kepada Jemaat sebagai kepala. Jemaat adalah tubuh-Nya, dalam hal ini kepenuhan diri-Nya yang memenuhi segalanya.

Pesan Bacaan II:

* Pewartaan penting kepada jemaat adalah sosok satu Allah dengan Tiga Pribadi yakni berbeda sebagai Bapa, Putera dan Roh Kudus.
* Pemimpin jemaat memang bertugas untuk mengajar, mengenalkan Allah kepada sesama namun yang terpenting adalah mengimani Allah.
* Tidak cukup kita berbicara tentang Allah tetapi haruslah berbicara dengan Allah.

Bacaan Injil: Markus 16:13-20

Bacaan Injil

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (Mrk 16:15-20)
Pada suatu hari Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati menampilkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Demikianlah Sabda Tuhan. Syukur kepada Allah.

Penjelasan:

* Yesus yang satu dan sama terangkat ke surga.
* Peristiwa Paskah Kristus menjadi pusat cerita Injil. Hal ini berkaitan dengan kebangkitan dan penampakan diri Kristus sendiri.
* Tugas Misioner Gereja: pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil. Konsekuensinya adalah keselamatan kepada mereka yang percaya dan di baptis, hukuman bagi mereka yang tidak percaya.
* Tanda nyata: mengusir setan dalam nama Yesus, berbicara dalam Bahasa-bahasa baru, memegang ular, meminum racun akan tetap selamat, menyembuhkan merela yang sakit.
* Yesus terangkat ke surga setelah berbicara dan memperkuar para rasul-Nya. Ia duduk di sebelah kanan Bapa.
* Para murid mewartakan Injil dan Tuhan turut bekerja dalam karya pewartaan ini.

Pesan- pesan Injil:

* Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai Imanuel. Ia menyertai para murid-Nya dalam berbagai situasi hidupnya. Ia tetap menggaungkan semangat misioner Gereja dan memantau-Nya dari Surga.
* Pewartaan yang penting adalah sosok Yesus yang pernah hidup dan berkarya, wafat, bangkit dan naik atau terangkat ke surga.
* Manusia tidak sendirian karema Tuhan turut bekerja.

Apa kaitan ketiga bacaan dan perayaan Kenaikan Tuhan?

1) Kenaikan Kristus menandakan akhir dari pelayanan-Nya di dunia. Allah Bapa dengan penuh kasih telah mengutus Anak-Nya ke dunia di Betlehem, dan sekarang Anak kembali kepada Bapa. Masa keterbatasan manusia telah berakhir.

2) Kenaikan Yesus menandakkan keberhasilan dalam pekerjaan-Nya di bumi. Semua yang telah Ia lakukan, telah Ia selesaikan.

3) Kenaikan menandakan kembalinya kemuliaan surgawi-Nya. Kemuliaan Yesus telah terselubung selama Ia berada di bumi, dengan satu pengecualian singkat pada saat Transfigurasi (Mat.17:1-9).

4) Melambangkan peninggian-Nya oleh Bapa (Ef. 1:20-23). Dia yang berkenan kepada Bapa (Mat. 17:5) diangkat ke tempat yang terhormat dan diberi nama di atas segala nama (Flp. 2:9).

5) Hal ini memungkinkan Dia untuk menyediakan tempat bagi kita (Yoh. 14:2).

6) Hal ini menunjukkan permulaan dari karya-Nya yang baru sebagai Imam Besar (Ibr. 4:14-16) dan Pengantara dari Perjanjian yang Baru (Ibr. 9:15).

7) Hal ini menjadi pola bagi kedatangan-Nya kembali. Ketika Yesus datang untuk mendirikan Kerajaan, Ia akan datang kembali sama seperti ketika Ia pergi – secara harfiah, secara jasmani, dan secara kasatmata di dalam awan-awan (Kis. 1:11; Dan. 7:13-14; Mat. 24:30; Why 1:7).

Kita mengangkat mata ke langit namun kaki kita masih berpijak di bumi maka kita perlu mawas diri dan semakin serupa dengan Yesus.

P. John Laba, SDB