Food For Thought: Tuna Wicara karena kerasukan setan

Tuna wicara karena dirasuki setan

Satu hal yang menjadi pemikiranku pada hari ini adalah tentang sosok orang bisu atau tuna wicara yang kerasukan setan dalam Injil (Mat 9: 32-33). Orang bisu yang kerasukan ini tidak memiliki nama, namun dikasihi sesamanya sehingga mereka membawanya kepada Tuhan Yesus. Di kisahkan bahwa Tuhan Yesus menyembuhka orang bisu ini dengan mengusir setan yang membisukannya itu. Perbuatan baik dari Tuhan Yesus ini membuat orang takjub kepadanya.

Sekarang pikirkanlah orang bisu yang dirasuki setan ini. Betapa menderitanya orang ini. Dia pernah berbicara seperti biasa namun karena setan merasukinya maka ia menjadi bisu. Orang bisu biasa disebut tuna wicara merupakan ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu atau lambat bicara bisa disebabkan oleh beberapa organ yang bermasalah mulai dari pendengaran, otak atau kejiwaan dan organ bicara seperti pita suara, tenggorokan, mulut, lidah dan lainnya.

Orang bisu memiliki ciri khas seperti ini: Berbicara keras dan tidak jelas, suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya, telinga mengeluarkan cairan, menggunakan alat bantu dengar, bibir sumbing, suka melakukan gerakan tubuh, cenderung pendiam dan suara sengau. Semua ciri khas ini selalu kita temukan dalam diri seseorang sehingga mereka itu mengalami kekerasan verbal dan fisik.

Namun apa yang dilakukan Yesus? Ia tahu bahwa orang bisu tanpa nama ini sedang kerasukan setan sehingga dia menjadi demikian. Tuhan Yesus sungguh baik sehingga menyembuhkannya dengan cara ajaib. Dia bahkan dapat berbicara seperti biasa dan sungguh menakjubkan.

Kita juga sering menjadi bisu karena kerasukan setan sehingga tidak dapat berbicara tentang dan dengan Tuhan. Kita minder, takut, bermental bekicot sehingga tidak bisa menjadi saksi Kristus. Kita sungguh kesetanan sehingga berlari dar Allah yang benar dan pergi kepada setan atau ilah-ilah. Kita butuh Tuhan Yesus untuk menyembuhkan kita saat ini.

P. John Laba, SDB