Monica, Pelindung Para Wanita yang Menikah dan Para Ibu
Hari ini adalah hari peringatan St. Monica – seorang kudus yang sangat dikagumi karena keuletan, kesabaran, dan ketekunannya dalam berdoa untuk pertobatan putranya, St. Agustinus. Seorang pejuang doa yang gigih, Monica tidak pernah menyerah pada putranya, Agustinus, seorang pendosa besar, yang kemudian menjadi sangat tertarik pada iman sehingga akhirnya dikanonisasi, sebagai salah satu guru dan filsuf terbesar Gereja, dan ditunjuk sebagai pujangga Gereja.
Monica lahir pada tahun 332 dari orang tua Kristen di Tagaste, Afrika utara dan menikah pada usia 13 atau 14 tahun dengan seorang pria yang lebih tua bernama Patricius, yang bukan orang kaya atau Kristen. Pernikahan tersebut merupakan sebuah salib bagi Monica. Patricius mudah tersinggung dan tidak setia dan ibu mertuanya yang tinggal bersamanya selalu mengkritiknya. Monica mencari perlindungan di dalam Tuhan melalui kehidupan doa yang intim dan dalam merawat ketiga anaknya: Agustinus, Navigius, dan Perpetua. Sebagai jawaban atas doa-doanya yang terus menerus, ibu mertuanya dan suaminya, Patricius, berpindah agama menjadi Kristen. Monica telah mendoakan mereka berdua selama 20 tahun. Patricius meninggal setahun setelah pertobatannya.
Pada saat kematian ayahnya, Agustinus baru berusia 17 tahun dan sebagai seorang pelajar di Kartago. Agustinus bergaul dengan teman-teman yang jahat sehingga ia ikut tenggelam dalam gaya hidup yang penuh dosa. Dia mengambil seorang wanita dari Kartago sebagai wanita simpanannya dan tinggal bersamanya selama lima belas tahun. Monica berdoa terus-menerus untuk imannya. Dalam kesedihannya, seorang uskup menghiburnya: “Jangan khawatir, tidak mungkin seorang anak yang begitu banyak air matanya akan hilang.” Kemudian pada suatu malam ia mendapatkan sebuah penglihatan yang meyakinkannya bahwa Agustinus akan kembali kepada imannya. Sejak saat itu ia tetap dekat dengan putranya, berdoa dan berpuasa untuknya.
Ketika berusia 29 tahun, Agustinus meninggalkan Afrika Utara demi sebuah posisi baru yakni mengajar di Italia dan Monica mencoba mengikutinya, tetapi dia mengecohnya dan berangkat cepat-cepat ketika dia tiba di dermaga. Monica tetap mengikutinya dan mendapati dia mengalami depresi berat dan mencoba mengatur pernikahan yang kaya untuknya. Gundik yang setia itu telah meninggalkan putra mereka bersamanya dan kembali ke Kartago. Agustinus mengambil gundik lain dan kemudian bertunangan dengan seorang wanita muda yang kaya raya, yang kemudian ia tinggalkan ketika ia memutuskan untuk bersumpah untuk tidak menikah.
Di Milan, Monica bertemu dengan Santo Ambrosius, yang menjadi pembimbing rohaninya, dan melalui dia, ia akhirnya mendapatkan sukacita melihat Agustinus masuk Kristen, setelah tujuh belas tahun menolak. Agustinus dibaptis oleh Ambrosius pada tahun 387 di gereja Santo Yohanes Pembaptis di kota Milan.
Agustinus lelah mengajar dan memutuskan untuk kembali ke Afrika Utara. Keluarga itu memulai perjalanan mereka, singgah di Cività Vecchia dan kemudian di Ostia. Di sini Monica meninggal dengan tenang dan halaman-halaman terbaik dari “Pengakuan-Pengakuan” Agustinus ditulis sebagai hasil dari emosi yang dialaminya saat itu.
Santa Monica merpakan pelindung para korban pelecehan, pecandu alkohol, pernikahan yang sulit, anak-anak yang mengecewakan, ibu rumah tangga, korban perzinahan, korban ketidaksetiaan, korban pelecehan verbal dan para janda
Perkataan santa Monika yang lazim dikenal”
“Tidak ada yang jauh dari Tuhan.”
“Nak, bagi saya sendiri, saya tidak lagi menemukan sukacita dalam apa pun di dunia ini. Apa yang masih harus kulakukan di sini dan mengapa aku berada di sini, aku tidak tahu, karena aku tidak lagi mengharapkan apa pun dari dunia ini. Satu hal yang saya inginkan untuk tetap tinggal sedikit lebih lama dalam kehidupan ini, yaitu bahwa saya harus melihat Anda sebagai seorang Kristen Katolik sebelum saya meninggal. Allah telah memberikan saya kelimpahan yang luar biasa, karena sekarang saya melihat Anda sebagai hamba-Nya yang tidak memiliki kebahagiaan duniawi. Lalu apa yang saya lakukan di sini?”
Doa kepada St. Monica
Ya santa Monica yang terkasih, istri sekaligus ibu yang mengalami banyak masalah dalam hidupnya, banyak penderitaan yang menusuk hatimu selama hidupmu. Namun, engkau tidak pernah putus asa atau kehilangan iman. Dengan keyakinan, ketekunan, dan iman yang mendalam, engkau berdoa setiap hari untuk pertobatan suamimu tercinta, Patricius, dan putramu tercinta, Agustinus; doa-doamu terjawab. Berilah aku ketabahan, kesabaran, dan kepercayaan yang sama kepada Tuhan. Monica yang terkasih, agar Tuhan berkenan mendengar permohonanku (sebutkan intensimu di sini…) dan menganugerahkan kepadaku rahmat untuk menerima kehendak-Nya dalam segala hal, melalui Yesus Kristus, Tuhan kami, dalam persatuan Roh Kudus, Allah yang esa, sampai selama-lamanya. Amen