Homili 3 Februari 2015

Hari Selasa, Pekan Biasa IV
Ibr. 12:1-4
Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32
Mrk. 5:21-43.

Aku mencari Engkau, ya Tuhan!

Fr. John“Adalah sebuah kerinduan yang mendalam bagiku untuk mencari Engkau ya Tuhan siang dan malam. Engkau sendirilah yang layak kupuji dan kusembah. Engkaulah Tuhan dan Allahku.” Demikian sepenggal doa dari seorang sahabat yang mengaku selalu mencari Tuhan dan menyapaNya dalam doa. Kita semua memiliki pengalaman akan Allah yang berbeda-beda. Banyak yang mengungkapkan pengalamannya melalui doa dan renungan. Ada orang yang berpikir bahwa hanya dia sendiri yang mencari Tuhan. Tuhan sendiri rasanya tenang-tenang saja. Sebenarnya Tuhanlah yang memiliki inisiatif pertama untuk menyelamatkan manusia. Dialah yang memanggil murid-murid untuk menjadi mitra kerjaNya. Dialah yang pertama melihat dan menyapa Zakheus, padahal Zakheus berharap untuk lebih dahulu melihatNya (Luk 19:5). Oleh karena itu, ketika kita berniat mencari Tuhan, sebenarnya Tuhan lebih dahulu menggerakan hati kita untuk mencari, menemukan dan mengasihiNya.

Mazmur Tanggapan untuk bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini diambil dari Kitab Mazmur: Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32 dengan Refrain: “Orang yang mencari Engkau, Ya Tuhan, akan memuji Engkau.” Daud yang mendoakan Mazmur ini berdoa: “Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia, biarlah hati mereka hidup untuk selama-lamanya.” (Mzm 22:26-27). Tuhan digambarkan di sini sebagai Pribadi yang baik yang selalu memperhatikan umat yang mencariNya. Ia memperhatikan kaum papa miskin. Ini juga yang menjadi opsi pelayanan Gereja masa kini yakni memberdayakan kaum papa dan miskin. Orang yang mencari dan menemukan Allah akan menyembah dan memujiNya, orang yang mengasihi Tuhan akan memiliki hidup kekal.

Selanjutnya Pemazmur mengantar kita untuk mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita semua diingatkan untuk membangun semangat pertobatan supaya bisa kembali ke jalan Tuhan. Dalam semangat pertobatan, segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan Tuhan. Pertobatan atau berbalik kepada Tuhan itu berlaku untuk semua orang. Artinya, pengalaman akan Allah itu ditandai dengan pertobatan yang terus menerus. Di hadiratNya, orang merasakan kehinaan karena dosa-dosa yang sudak diperbuat. Namun demikian, Tuhan kita maharahim. Dia peduli dengan hidup kita.

Daud akhirnya berjanji kepada Tuhan: “Aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepadaNya.” Tuhan Allah akan dikisahkan turun temurun. Kita mengalami dan merasakan perkataan Tuhan ini dalam Gereja. Kita percaya bahwa iman para rasul itu diturunkan turun temurun. Diharapkan supaya para orang tua mengikuti cara yang sama. Orang tualah yang memperkenalkan Tuhan kepada anak-anaknya.

Mazmur Tanggapan ini membantu kita untuk merasakan kuat kuasa Tuhan. Penulis surat kepada umat Ibrani mengatakan bahwa kita memiliki saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Oleh karena itu marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, kita berlomba dengan tekun dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Tuhan Yesus memimpin kita dalam iman dan Dialah yang menyempurnakan iman kita. Orang yang mencari Tuhan adalah yang matanya selalu tertuju kepada Tuhan Yesus. Dia sendiri tabah menanggung beban dosa kita. Oleh karena itu baiklah kalau kita jangan menjadi lemah dan putus asa karena Dialah yang menebus dosa-dosa kita.

Orang yang mencari Tuhan akan mendapatkan kesembuhan bahkan yang sudah meninggal pun akan dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Di dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar dua mukjiat yang dilakukan Yesus. Ada seorang wanita yang sudah duabelas tahun mengalami pendarahan tetapi ia masih memiliki harapan untuk disembuhkan oleh Yesus. Ia percaya bahwa hanya dengan menjamah jubah Yesus maka ia bisa sembuh. Ia menjadi sembuh karena kuasa penyembuhan dari Yesus. Yairus adalah kepala Rumah ibadat. Ia percaya bahwa Tuhan Yesus akan melakukan yang terbaik bagi anaknya yang sedang sakit keras. Anak perempuan Yairus yang berusia duabelas tahun ini ternyata sudah meninggal dunia.Tuhan Yesus memegang tangannya dan berkata: “Talita kum” Anak yang sudah meninggal itu bangun dan berjalan.

Pada hari ini kita semua dipanggil untuk keluar dari diri kita, dari zona nyaman kita untuk mencari dan menemukan Tuhan. Tuhan hadir dalam diri sesama dan dalam segala ciptaanNya. Kita tidak hanya sekedar mencari tetapi hati dan pikiran kita tertuju kepadaNya dalam doa. Kita juga berjumpa dengan Tuhan dalam Ekaristi di mana kita mendengar sabda dan menerima Tubuh dan darahNya. Orang yang mencari Tuhan akan memujiNya selama-lamaNya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply