BB: Berani Bersaksi!
Saudari dan saudara terkasih, Food For Thought pada akhir hari ini saya beri judul “BB: Berani Bersaksi”, ada tanda serunya. Ya, satu hal yang melatarbelakangi permenungan pada akhir hari ini adalah pada keberanian St. Paulus untuk bersaksi tentang Yesus Kristus yang bangkit mulia di Yerusalem.
Paulus mengakui dirinya sebagai tawanan Roh meninggalkan Efesus menuju ke Yerusalem. Di sana ia berjumpa dengan kaum Farisi dan Saduki. Kedua partai ini berbeda falsafahnya. Pada umumnya kaum Farisi percaya bahwa ada malaikat, roh dan bahwa orang mati dapat dibangkitkan. Kaum Saduki sebaliknya. Mereka tidak percaya bahwa ada malaikat, roh dan orang mati juga tidak dibagkitkan. Nah, ini menjadi kesempatan bagi Paulus untuk menunjukkan imannya bagi mereka. Ia berani bersaksi dengan berkata: “Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.” (Kis 23:6). Perkataan Paulus ini menggoncang sanubari kaum Farisi dan Saduki. Paulus dinyatakan benar, tak ada kesalahan pada dirinya namun ia tetap dimasukan ke dalam markas pasukan.
Lalu bagaimana nasib Paulus di dalam markas pasukan? Dia tidur dengan tenang. Pada malam itu Tuhan mengunjunginya dan berkata: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikianlah engkau pergi dan bersaksi di Roma” (Kis 23:11). Perjumpaan dengan Tuhan mengubah hidup Paulus. Ketakutan berubah menjadi keberanian yang luar biasa. Dia berani bersaksi bahwa Kristus bangkit!
Bagaimana dengan kita? Banyak di antara kita memiliki roh ketakutan. Ketika ada kesulitan yang datang, mungkin kitalah yang meninggalkan Tuhan Yesus seorang diri, bukan berani bersaksi tentang Yesus Kristus yang kita imani. Roh Kudus memberi keberanian bukan ketakutan. Mari kita memohon Roh keberanian dalam hidup kita.
PJSDB