Renungan 26 Oktober 2013

Hari Sabtu, Pekan Biasa XXIX
Rm 8:1-11
Mzm 24:1-6
Luk 13:1-9
Roh Kudus Memerdekakan 
Selama beberapa hari ini kita mendengar pengajaran Paulus yang luar biasa. Mula-mula ia mengingatkan kita tentang iman sebagai sebuah anugerah cuma-cuma dari Tuhan dan bahwa kita semua diselamatkan oleh iman kepada Yesus Kristus. Untuk menambah wawasan kita semua, Paulus mengambil contoh Abraham sebagai orang yang dibenarkan oleh karena iman. Abraham adalah orang benar di hadirat Tuhan. Tuhan memberinya berkat yang melimpah. Di samping iman, tema kedua yang penting adalah tentang dosa. Paulus membandingkan Adam dan Yesus Kristus. Adam adalah manusia pertama yang jatuh dalam dosa sedangkan Yesus adalah Adam baru yang menghancurkan dosa . Adam jatuh ke dalam dosa dan upahnya adalah maut atau kebinasaan, tetapi maut itu sendiri dibinasakan oleh Yesus Kristus dengan kebangkitan mulia dari kematianNya. Oleh karena itu setiap orang harus hidup sebagai orang merdeka karena Yesus Kristus. Hidup di dalam rahmat karena Tuhan sendiri mengasihi manusia tiada batasnya.
Pada hari ini Paulus mengangkat sebuah tema yang baru yakni hidup di dalam Roh Kudus. Paulus mengamati kehidupan orang-orang Romawi yang mudah sekali jatuh ke dalam dosa melawan kemurnian hidup mereka. Misalnya ada yang menggunakan bagian-bagian tubuh mereka untuk kenikmatan-kenikmatan manusiawi. Dari pengamatan dan pengalaman ini, Paulus mengatakan bahwa tubuh manusia itu daging yang lemah sehingga ada banyak keinginan dagingnya. Tetapi tubuh itu sendiri juga mendapat kekuatan dari Roh Kudus untuk melawan keinginan daging. Paulus menulis: “Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kalian di dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin di lakukan oleh hukum Taurat yang tidak berdaya karena daging telah dilakukan oleh Allah”. Roh Kudus menjadikan kita sebagai orang-orang merdeka di hadirat Allah dalam Yesus Kristus.

Tuhan senantiasa berusaha untuk menyelamatkan manusia. Ia mengutus Yesus Kristus PuteraNya ke dunia. Dia adalah Sabda yang menjadi daging dan tinggal bersama manusia. Allah Bapa mengutus Yesus PuteraNya dalam daging yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa, dan Allah sendiri telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging sehingga tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam diri kita. Kehebatan Tuhan ada di sini. Untuk menyelamatkan manusia, Ia rela menjadi manusia di dalam diri Yesus Kristus supaya bisa menyelamatkan manusia yang berdosa. Maka sebagai manusia kita harus hidup di dalam Roh dan bukan lagi dalam daging. Hidup di dalam Roh yang memerdekakan kita karena Yesus sudah menjadi daging dan mengalahkan daging yang lemah.

Paulus juga membedakan orang-orang yang hidup dalam daging dan Roh. Hidup di dalam daging membawa kepada maut karena orang dikuasa oleh keinginan-keinginan manusiawi yang menjadikan manusia hamba kelaliman. Hidup dalam Roh adalah hidup di dalam Rahmat dan memikirkan hal-hal yang berasal dari Roh yang membawa kepada hidup dan damai sejahtera. Keinginan daging bermusuhan dengan Allah. Keinginan daging membawa kepada kematian sedangkan Allah menghidupkan. Pada akhirnya Paulus mengatakan: “Jika Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari alam maut, diam di dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh RohNya yang diam di dalam dirimu”

Pengajaran Paulus ini menyadarkan seluruh hidup kita. Ia membandingkan tubuh sebagai daging yang lemah dan Roh yang diam di dalam tubuh kita sebagai sumber kekuatan yang memerdekakan kita dari dosa. Tubuh sebagai daging yang lemah itu kita rasakan dengan banyaknya kecenderungan di dalam hidup untuk jatuh dalam dosa. Dosa asal telah menjalar ke mana-mana dan setiap orang dikuasai oleh keingingan-keinginan daging. Hidup di dalam Roh berarti mengandalkan Tuhan Allah Tritunggal. Allah Bapa memiliki rencana untuk menyelamatkan manusia dengan mengutus Yesus Kristus PuteraNya menjadi daging dan Roh Kudus membangkitkan Yesus dari kematianNya. Oleh karena itu setiap orang yang hidup di dalam Roh akan mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah.

Apa yang harus kita lakukan untuk hidup di dalam Roh Kudus? Yesus di dalam bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk membangun sikap tobat yang benar. Bertobat berarti membaharui diri supaya menjadi layak di hadirat Tuhan. Tuhan sendiri menyadarkan manusia untuk bertobat dan membaharui diri dengan menunjukkan kesabaranNya yang tinggi. Manusia yang berdosa itu ibarat pohon ara yang tidak berbuah. Namun demikian Tuhan menunjukkan kesabaranNya kepada manusia dengan memberi kesempatan untuk bertobat dan membaharui diriNya. Hidup manusia dengan dikuasai oleh keinginan daging, selalu jatuh dalam dosa tetapi Tuhan menyelamatkan. Ia tidak membianasakan.

Sabda Tuhan pada hari ini mengarahkan kita untuk hidup di dalam Roh. Kita hidup sebagai orang-orang yang merdeka di dalam Kristus. Kita bersyukur senantiasa kepada Tuhan karena meskipun sebagai orang berdosa tetapi Ia tetap sabar dan mau menyelamatkan kita.
Doa: Tuhan, kami bersyukur kepadaMu karena rahmat pengampunan yang Engkau berikan kepada kami. Semoga kami dapat bertobat dan menjadi baru. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply