Homili 19 Desember 2013

Hari Kamis, 19 Desember 2013

Hak 13: 2-7.24-25a

Mzm 71:3-4a.5-6ab.16-17

Luk 1:5-25

 

Tibidabo

 

Fr. JohnBagi orang yang sudah mengunjungi Barcelona pasti mengingat gunung yang tingginya sekitar 512m di atas permukaan laut. Nama gunung itu adalah Tibidabo. Di atas puncaknya terdapat bangunan Gereja besar namanya Sagrat Cor (Hati Amat Kudus Yesus). Gereja ini di desain oleh Enric Sagnier dan dibangun selama 60 tahun. Nama Tibidabo berasal dari terjemahan Vulgata Kitab Suci: “…et dixit illi haec tibi omnia dabo si cadens adoraveris me” (Mat 4:9; Luk 4:6). Jadi Tibidabo berarti aku akan memberikan kepadamu (I will give to you). Ini adalah perkataan dari iblis ketika mencobai Yesus di padang gurun. Di basilika St. Petrus, Vatican juga terdapat tulisan Tibidabo yang diambil dari dialog antara Yesus dan Petrus (Mat 16:9). Perkataan Tibidabo ini sangat inspiratif terutama dalam hal pemberian diri. Tuhan memberikan diriNya sampai tuntas demi keselamatan manusia (Yoh 13:1). Para suami dan istri saling memberi diri sampai tuntas dan hanyalah maut yang mampu memisahkan mereka. Para imam dan biarawan-biarawati juga memberi dirinya sampai tuntas hanya untuk Tuhan dengan hati yang tidak terbagi.

Pada hari ini kita mendengar kisah-kisah pemberian diri yang direncanakan Tuhan bagi para pilihanNya. Dari Kitab Hakim-Hakim kita mendengar kisah kelahiran Simson. Simson berarti matahari kecil, istimewa dan kuat. Ayahnya bernama Manoakh (Hak 13:2). Semula sudah diketahui bahwa istrinya mandul. Namun pada suatu ketika ada abdi Allah yang menyerupai Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan mengatakan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Namun demikian ada syarat-syarat tertentu yakni perempuan itu harus menjaga dirinya, tidak boleh minum anggur atau minuman lain yang memabukkan dan tidak boleh makan makanan haram. Selanjutnya malaikat juga berbicara tentang masa depan anak yang akan dilahirkan perempuan itu: anak laki-laki itu kepalanya tidak akan kena pisau cukur sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi nazir Allah, dan melalui dia akan dimulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.

Setelah mendengar suara malaikat, perempuan itu pergi kepada suaminya Manoakh untuk menyampaikan penglihatannya itu. Perempuan itu menceritakan pengalaman rohani perjumpaan dengan abdi Allah laksana Malaikat itu. Semua janji Tuhan lewat Malaikat diceritakannya penuh iman dan sungguh terpenuhi. Ketika tiba waktunya, perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan diberinya nama Simson artinya matahari kecil, istimewa dan kuat. Anak itu menjadi besar dan Tuhan selalu memberkati Dia. Hatinya digerakan oleh Roh Tuhan. Simson adalah seorang nazir Allah. Ia akan dipersembahkan secara khusus kepada Allah untuk tugas-tugas tertentu dari Tuhan. Simson merasakannya dengan tanda lahiria yakni rambutnya tidak dipotong. Nantinya Simson memang agak sembrono terhadap janjinya (Hak 14:8-10).

Hal terpenting dari kisah Simson ini adalah campur tangan Tuhan dalam hidup manusia dan bagaimana manusia menaggapinya. Seorang wanita yang rahimnya dinilai sudah mati namun ia masih tetap mendapat berkat dari Tuhan. Bahkan putera yang dilahirkannya juga seorang nazir untuk Tuhan. Pengalaman keluarga Manoakh dalam Kitab Hakim-Hakim ini mirip dengan pengalaman orang tua Yohanes Pembaptis. Pasutri Zakarias dan Elisabeth sudah lama menikah. Sayang sekali karena rahimnya Elisabeth dikatakan sudah mati sehingga dianggap mandul. Tetapi Tuhan memiliki rencana istimewa bagi keluarga Zakharias ini.

Apa yang terjadi dengan keluarga Zakharias dan Elisabeth? Zakharia adalah seorang imam yang siang dan malam melayani Tuhan. Tentu saja ketika melayani Tuhan, ia juga memohon supaya ia dan Elisabeth istrinya dapat dikarunia seorang anak, meskipun usiamereka bukan lagi muda. Ketika giliran Zakharia untuk melayani di dalam Bait Allah untuk membakar ukupan, tampaklah Malaikat Tuhan kepadanya dan berjanji bahwa Eisabeth istrinya akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia akan dinamai Yohanes. Zakharia dijanjikan akan bersukacita dan semua orang juga akan menyambut kelahirannya dengan sukacita. Sebagai tanda, Zakharia menjadi bisu hingga hari kelahiran Yohanes.

Yohanes akan menunjukkan dirinya sebagai orang istimewa. Apa keistimewaan Yohanes yang dinilai Yesus sebagai orang terbesar yang lahir dari rahim seorang wanita? Ia akan menjadi besar di hadapan Tuhan, ia tidak akan minum anggur atau minuman keras, ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan. Ia akan berjalan mendahului Tuhan. Orang durhaka yang mendengarnya akan berbalik kepada pikiran orang-orang benar. Janji Tuhan sungguh terpenuhi ketika Yohanes lahir sesuai dengan semua hal yang disampaikan Malaikat Gabriel.

Sabda Tuhan pada hari ini mewartakan tentang kelahiran dan pemberian diri atau persembahan diri kepada Tuhan. Banyak orang tua tentu memiliki pergumulan tersendiri terutama saat menanti kelahiran seorang anak. Namun pekerjaan lebih berat adalah orang tua sebagai pendidik bagi anak-anak. Mereka itu didik orang tuanya untuk hidup bagi Tuhan dan sesama. Orang tua memang memiliki suka dan duka tersendiri: mereka harus membuat rencana untuk memiliki anak, menantikan kelahiran dengan penuh kerinduan, pengorbanan ibu ketika melahirkan, memelihara dan membesarkan. Ini tanda kasih yang tak dapat dinilai dengan materi apa pun. Oleh karena itu betapa berdosanya anak-anak kalau tidak menghormati orang tuanya. Menjelang natal kita patut berefleksi sebagai anak terhadap orang tua. Apakah kita mengasihi dan menghormati orang tua kita di rumah?

Doa: Tuhan, puji syukur kami panjatkan kepadaMu karena Engkau telah memberi kepada kami bapa dan mama. Berkati dan lindungilah mereka dalam hidup setiap hari. Mereka yang sudah meninggal, Engkau gabungkan dengan persekutuan para kudusMu. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply