Hari Senin setelah Penampakan
1Yoh 3:22-4:6
Mzm 2:7-8.10-11
Mat 4:12-17.23-25
Patuhilah Roh Kudus
Beberapa hari yang lalu saya menerima sebuah pembatas buku dari seorang sahabat. Pada salah satu bagiannya terdapat gambar yang sederhana, mungkin lukisan seorang anak Sekolah Minggu berupa burung merpati putih, paruhnya berwarna merah. Di bagian yang lainnya terdapat tulisan yang inspiratif dari St. Paulus yang berbunyi: “Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya” (Ef 1:14). Saya langsung mengingat janji Tuhan Yesus untuk memberikan Paraclitus kepada para muridNya. Paraclitus itu akan berperan sebagai penghibur, pembela umat beriman. Dialah Roh Kudus yang berasal dari Bapa dalam diri PuteraNya Yesus Kristus. St. Paulus menyadari bahwa Roh Kudus adalah jaminan bagi umat beriman untuk memperoleh penebusan yang berlimpah. Roh Kudus itu menjadikan kita semua sebagai milik Allah. Roh Kudus memampukan kita memuji dan memuliakan Allah.
Dalam masa natal ini Roh Kudus sebagai salah satu pribadi ilahi memiliki peranan penting dalam hubungannya dengan Bunda Maria. Ia menerima khabar sukacita dan mengandung dari Roh Kudus. Bunda Maria pergi melayani Elizabeth di Ayin Karem dan Elizabeth serta Yohanes Pembaptis pun penuh dengan Roh Kudus. Roh Kudus juga tetap hadir di dalam diri setiap pribadi orang percaya karena tubuhnya adalah tempat tinggal Roh Kudus (1Kor 6:19). Roh Kudus juga tetap hadir di dalam gereja, menjiwai dan mempersatukan Gereja. Sebagai umat beriman kita diingatkan untuk patuh kepada Roh Kudus.
Bacaan dari Surat Pertama Yohanes, pada hari ini membantu kita untuk menyadari diri sebagai anak-anak Allah yang dikaruniai oleh Roh Kudus. Bagi Yohanes orang yang lahir dari Allah tidak dapat berbuat dosa lagi. Ia hidup dan patuh kepada Roh Kudus. Namun demikian Yohanes juga mengingatkan kita supaya mampu menguji roh-roh atau membuat discernment roh, apakah roh itu sungguh-sungguh berasal dari Allah atau roh antikristus.
Yohanes mengingatkan kita: “Saudara-saudaraku terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh daripadaNya, karena kita menuruti segala perintahNya dan berbuat apa yang berkenan kepadaNya”. Di sini Yohanes mengharapkan agar kita semua dapat menjadi murid Tuhan yang baik dengan menuruti perintah dan kehendak Allah. Ada dua perintah dari Allah yakni supaya kita percaya akan nama Yesus, Putera Allah dan supaya kita juga saling mengasihi sebagaimana diperintahkan Yesus Kristus sendiri. Dengan mengimani dan percaya kepada Kristus dan saling mengasihi sebagai saudara maka dengan sendirinya kita juga diam di dalam Allah dan Allah diam di dalam kita. Ini karena anugerah Roh Kudus. Relasi yang intim karena iman kepada Yesus dan kasih sebagai saudara ini membantu kita untuk bertumbuh sebagai anak-anak Allah.
Yohanes juga mengajak kita untuk dapat melakukan discernment atau pembedaan roh. Ia mengharapkan supaya kita dapat menguji apakah roh-roh itu berasal dari Allah atau dari antikristus. Yohanes menghimbau supaya kita jangan cepat-cepat percaya kepada setiap roh karena ada juga nabi-nabi palsu yang ada di antara kita. Para nabi palsu atau antikristus itu laksana serigala berbulu domba. Orang yang hidup dalam roh ditandai dengan kekudusan hidupnya dalam doa, melakukan perbuatan kasih dengan tulus, menghayati semua kebajikann Kristiani di dalam Injil. Di dalam hidup menggereja, banyak orang mengaku pandai berbahasa roh tetapi hidupnya sendiri bukan di dalam roh. Orang-orang seperti ini perlu melakukan discernment untuk membedakan apakah benar-benar Roh Allah yang menguduskannya atau semua itu adalah kerja dari antikristus. Kalau orang sungguh-sungguh hidup atau tinggal bersama Allah maka ia dapat mengalahkan roh antikristus.
Penginjil Matius mengisahkan bahwa Yesus yang penuh Roh Kudus menyingkir dari Nazareth ke Galilea. Ia tinggal di Kapernaum. Ia laksana terang besar yang menyinari segala bangsa yang tinggal di negeri kekelaman. Di daerah Galilea, Yesus memberitakan: “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat” Ia mewartakan Injil dan menyembuhkan banyak orang yang sakit serta yang kerasukan roh-roh jahat. Di sini sekali lagi kita diingatkan bahwa Yesus juga membuat discernment sehingga roh-roh jahat dilenyapkanNya.
Sabda Tuhan pada hari ini mengarahkan kita pada dua hal penting. Pertama supaya kita dapat hidup dan patuh kepada Roh Kudus. Kedua, kita mengalami Yesus sebagai Terang yang menyinari hidup kita. Kiranya dengan kuasa Roh Kudus dari Allah kita semakin bertumbuh dalam iman dan hidup saling mengasihi.
Doa: Tuhan, utuslah RohMu supaya diriku dapat dibaharui. Amen
PJSDB