Homili 21 Juli 2014

Hari Senin, Pekan Biasa XVI
Mi 6:1-4.6-8
Mzm 50: 5-6.8-9.16bc, 17.21.23
Mat 12:38-42

 

Angkatan yang jahat dan tidak setia!

Fr. JohnAda seorang bapa yang merasa putus asa dengan hidupnya. Istri dan anak-anaknya memiliki banyak tuntutan kepadanya tetapi ia sendiri merasa tidak mampu memenuhi tuntutan mereka. Perusahaan di mana ia bekerja sedang mengalami perampingan karyawan sehingga banyak karyawan yang dirumahkan dan masih banyak persoalan lainnya. Namun istri dan anak-anaknya belum sempat memahami persoalan yang sedang dihadapi bapa itu. Pada suatu kesempatan ia berbicara terus terang kepada mereka tentang situasi sebenarnya yang sedang dialami. Setelah cukup lama menjelaskan akhirnya mereka bisa mengerti dan memakluminya. Pengalaman sederhana ini banyak kali menimpa keluarga-keluarga. Mungkin penyebabnya adalah karena semua anggota keluarga tinggal di satu rumah yang sama tetapi belum sepenuhnya akrab. Masing-masing orang sibuk dengan dunianya sendiri dan lupa dengan sesama di dalam keluarga.

Yesus sendiri mempunyai pengalaman yang mirip. Banyak orang belum mengenalNya padahal Ia sudah menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengajarkan banyak hal, membuat tanda-tanda heran dan mengusir setan-setan. Namun semua ini belum berhasil membuka mata kaum Farisi dan para ahli Taurat. Mereka bahkan meminta tanda dari Yesus yang mau menegaskan apakah Yesus sungguh-sungguh Mesias, Anak Allah atau bukan. Dengan kecewa Yesus berkata: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus.Yunus pernah tinggal di dalam perut bumi selama tiga hari dan tiga malam demikian akan terjadi juga dengan Anak Manusia yang akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Mat 12: 39-40).

Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat mempunyai mata untuk melihat, mempunyai telinga untuk mendengar tetap tidak memahaminya. Alasan utamanya adalah mereka belum percaya kepada Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengatakan mereka sebagai angkatan yang jahat dan tidak setia. Kita pun bisa jadi menjadi angkatan yang jahat dan tidak setia karena belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Kita memang memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar tetapi yang terjadi adalah mata yang buta dan telinga yang tuli karena belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Kita mengakui diri sebagai pengikut Kristus atau orang kristiani tetapi hidup kita jauh dari Tuhan. Kita belum sepenuhnya mengimani Yesus Kristus. Kita masih menutut tanda-tanda tertentu dari Tuhan.

Di dalam bacaan pertama, Tuhan Allah juga mengatakan keluh kesaNya kepada umat Israel melalui nabi Mikha. Tuhan sudah melakukan karya-karya besar, mengeluarkan mereka dari perbudakan di Mesir namun belum ada kesadaran yang mendalam bahwa itu adalah tanda kasih Tuhan bagi mereka. Terhadap kerasnya hati umat Israel, Tuhan berkata: “UmatKu, apakah yang telah Kulakukan terhadapmu? Dengan apakah engkau telah Kususahkan?Jawablah Aku!” (Mi 6:3). Pertanyaan-pertanyaan ini dilontarkan Tuhan melalui nabi Mikha dan diharapkan mereka bisa menyadarinya. Masalahnya adalah ketika orang memiliki hati yang keras maka sulit sekali mereka untuk memahami kasih Tuhan. Ketika seorang berada di zona nyaman dengan Tuhan, ia bisa merasa lupa diri dan tidak setia kepada Tuhan. Mungkin mereka saat itu berpikir bahwa sudah terbiasa membawa korban persembahan kepada Tuhan. Tuhan tidak membutuhkan korban persembahan. Tuhan justru mengharapkan agar kita bertumbuh dalam kasih dan keadilan. Melalui nabi Mikha Tuhan mengharapkan umatNya untuk berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Tuhan Allah (Mi 6:8).

Sabda Tuhan pada hari ini mengingatkan kita untuk membuka mata dan memadang Tuhan yang adil, penuh kasih setia dan rela merendahkan diriNya. Kita pun seharusnya hidup dalam keadilan, setia dalam kasih dan merendahkan diri di hadirat Tuhan. Dengan hidup seperti ini kita semua akan masuk dan menikmati kebahagiaan kekal bersama Bapa di Surga.

Saya mengakhiri homili pada hari ini dengan mengutip doa Daud: “Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang datang dari Allah kita.” (Mzm 50:23). Mari kita bertumbuh sebagai orang yang setia mengikuti jalan Tuhan. Janganlah kita mengecewakan Tuhan dengan meminta hal-hal yang aneh dariNya.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply