Lebih dari Pemenang!
Ada sebuah keluarga yang mengalami kegoncangan luar biasa. Mulai dari usaha keluarga mengalami kemunduran. Relasi di dalam keluarga menjadi lemah baik suami dan istri mau pun dengan anak-anak. Hal yang sedang menguasai mereka adalah: cepat marah, emosi, mencari-cari kesalahan orang. Keluarga yang tadinya utuh dan bahagia kini mengalami kegelapan yang luar biasa. Anak bungsu di dalam keluarga ini memiliki sahabat baik yakni seorang Romo. Ia selalu bertukar pikiran dengan Romo ketika mengalami kegelapan dalam keluarga.
Pada suatu kesempatan ia meminta sebuah ayat Kitab Suci untuk menguatkannya. Sebagai anak bungsu, ia seakan kehilangan pegangan hidup. Romo itu memberi ayat-ayat suci dari St. Paulus: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan, atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan atau bahaya atau pedang? Dalam semuanya ini kita lebih dari pada orang-orang yang menang oleh Dia yang mengasihi kita. Semua ini tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus Yesus.” (Rom 8: 35.37.39). Kasih Tuhan Yesus Kristus adalah segalanya. Kasih Yesus mengubah hidupnya yang merosot dan kini merasa lebih dari pemenang. Ia menggerakan hati keluarga untuk melihat Yesus dan kasihNya sebagai terang bagi keluarga.
Kita memang lebih dari pemenang karena kasih Yesus Kristus. Untuk menghayati hidup kristiani, penderitaan adalah bagian hidup kita. Orang Kristiani harus selalu siap memikul salib dan menyangkal diri. Salib menjadi tanda kemenangan dari Allah yang membangkitkan Yesus Kristus. Hanya pada Yesus ada keselamatan. Yohanes dalam penglihatannya mendengar seruan para kudus di surga: “Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya” (Why 19:1-2).
PJSDB