Food For Thought: Melakukan Kehendak Allah

Melakukan Kehendak Allah

P. John SDBHari ini saya merenung tentang kehendak Allah dalam diri para calon pastor dan bruder. Dalam mempersiapkan para calon iman dan bruder, biasanya mereka diarahkan untuk mencari dan menemukan kehendak Allah. Pertanyaan yang memandu mereka adalah: “Apakah kehendaki Tuhan bagi diriku? Apakah panggilan ini benar-benar kehendak Tuhan atau hanya kemauanku semata? Untuk itu mereka banyak berdoa, membaca, merenungkan dan melakukan Sabda Tuhan, bekerja bersama dalam komunitas, berdialog dengan kepala biara atau rektor seminari, membuat discernment panggilan secara pribadi. Semua ini membantu calon untuk menyadari bahwa panggilan hidup itu bukan semata-mata kehendak diri pribadi tetapi bahwa Tuhan ikut terlibat dalam panggilan. Dialah yang memanggil dan kita sebagai murid menjawabi panggilan itu.

Penginjil Markus mengisahkan kunjungan singkat Ibu Yesus dan saudara-saudaraNya. Karena terlalu banyak orang yang mengelilingi untuk mendengar pengajaranNya, mereka tidak menjangkauNya. Para pendengarNya menyampaikan kepadaNya bahwa ibu dan saudara-saudaraNya ingin menjumpaiNya. Ia menjawab: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mrk 3:34-35).

Apa maksud perkataan Tuhan Yesus? Ia sedang mengajar tentang bagaimana menjadi bagian dari keluargaNya. Ibu, saudara dan saudari Yesus adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Ia mengajar kita bahwa Allah membuat kita menjadi satu keluarga dan meyakinkan kita bahwa Allah adalah Bapa penuh kasih bagi kita semua. Dialah Bapa yang mengangkat kita dari lumpur rawa dan menempatkan kaki kita di atas wadas untuk berjalan (Mzm 40:2). Dialah yang mendampingi kita untuk datang dan melakukan kehendak Allah. Apakah anda juga merasa sebagai keluarga Yesus?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply